JAVASATU.COM-MALANG- Puluhan Volunteer atau sukarelawan dari Komunitas ‘Gimbal Alas’ Kota Malang ramai ramai membersihkan Masjid Al Ihsan di Kawasan Sukun, Kota Malang. Dengan peralatan pembersih yang lengkap dan memadai, seluruh anggota bahu membahu membersihkan bagian demi bagian ruangan yang ada di dalam masjid.

Mulai dari pintu masuk, teras, selasar masjid, hingga tempat wudhu dan kamar mandi. Volunteer juga membersihkan bagian bagian yang jarang terjangkau marbot masjid saat pembersihan berkala seperti area dinding atas, dudukan lampu, sela sela mimbar, hingga debu di ukiran dan rak Al Qur’an.
Kegiatan ini mereka namai dengan Gerakan Resik Masjid, aktivitas sosial yang digagas oleh Para Anggota komunitas Gimbal Alas. Tujuannya untuk berpartisipasi dalam aksi yang dapat dirasakan manfaatnya bagi masyarakat luas.
“Jadi awalnya, basic-nya temen temen ini punya kegiatan di alam bebas. Seperti naik gunung, arung jeram, panjat tebing dan lain lain. Suatu waktu kepikiran untuk berkegiatan yang lain. Nah sepertinya berkegiatan sosial cocok nih, nah saya hanya mewadahi saja,’ terang Iwan Priyadi, anggota volunteer Gimbal Alas, Rabu (22/3/2023).
Mulanya, aktivitas Gerakan Resik Masjid ini berwujud aksi membenahi masjid. Namun karena membutuhkan operasional yang banyak, akhirnya bergeser menjadi bersih-bersih masjid.
“Awalnya kita itu membenahi masjid, juga ada bedah rumah juga. Tapi kok lama lama butuh biaya banyak yoo.., akhirnya kita beralih ke bersih bersih masjid. ” imbuhnya.
Atas kesepakatan bersama akhirnya gerakan ini resmi berjalan dengan Hari Rabu dipilih sebagai hari wajib.
“Kita mikirnya tu kalau Sabtu atau Minggu temen temen pasti aktivitas alam. Makanya kita pilih tengahnya Rabu, meskipun hari lain sebenarnya juga gapapa,” bebernya.
Ada kriteria khusus bagi komunitas untuk membersihkan masjid. Seperti harus masjid yang banyak jemaahnya. Serta yang memang layak untuk dibersihkan.
“Kita utamakan masjid yang banyak jemaahnya. Kedua yang memang layak untuk dibersihkan. Kamu ada yang bagian survei ke masjid masjid. Juga menerima laporan dari nomer kami. Ada yang minta ada juga yang melapor minta dibersihkan,” paparnya.
Dalam membersihkan juga tidak tanggung tanggung. Mulai dari atap detil kaca jendela hingga lantai dan toilet.
“Ya kita petani (memetakan) mas mana mana aja yang butuh dibersihkan mulai dari atas pokoknya sampai ke bawah, lantai lantai hingga ke toilet,” katanya.
Seluruh kegiatan dilakukan secara swa-daya oleh masing masing anggota. Pihak masjid juga tidak dipungut biaya operasional apapun.
“Alhamdulillah semua masjid yang kita kerjakan gratis. Seluruhnya murni swa-daya dari kami masing masing anggota,” tegasnya.
“Kita juga punya komitmen kalau ada al quran yang rusak akan kita ganti. Disini ada 8-10 Al Qur’an yang rusak, kita ganti baru,” ujarnya.
Tak hanya dari kalangan muslim juga ada anggota yang beragama lainnya turut serta berpartisipasi. Rencananya aksi ini akan menjadi agenda rutin komunitas setiap minggunya. (Dop/Arf)