Javasatu, Malang- Terhitung kurang 9 hari lagi, Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Malang akan berlangsung. Jelang Minggu tenang nantinya, seluruh aktifitas kampanye Pilkada harus berhenti total.

Dalam Rapat Koordinasi Masa Tenang Pilkada dan Deklarasi Satgas Money Politik Kabupaten Malang, Kapolres Malang AKBP Hendri Umar menjelaskan, kerawanan di masa tenang nantinya adalah mulai banyak praktik-praktik politik uang atau money politic.
“Upaya money politik ini dilakukan oknum-oknum tertentu. Tujuan mereka ini menghalalkan segala cara untuk mengajak orang memilih pasangan calon yang mereka inginkan dengan memberikan sejumlah uang,” papar Hendri. Senin (30/11/2020) petang di Aula Sanika Satyawada Polres Malang.
Hendri dengan tegas akan menindak permainan politik uang itu. Ada 80 personil yang akan diterjunkan mulai dari, Bawaslu, Babinsa dari TNI dan Bhabinkamtibmas diseluruh Polsek serta petugas dari Panwascam.
“Jangan sampai kepentingan lima tahun kedepan hanya ditukar uang seratus ribu dan dua ratus ribu atau beras lima liter saja. Indikasi money politik itu ada, sudah kita lakukan pemetaan. Apabila terbukti kita tangkap dan proses lebih lanjut,” lanjut Hendri.

Sementara itu Dandim 0818 Kabupaten Malang/Kota Batu Letkol Yusub Dody Sandra mewanti-wanti jangan sampai ada kampanye terselubung. Salah satunya, menggelar kampanye secara virtual.
“Pada masa tenang nanti yang perlu kita waspadai adalah kampanye secara virtual dari pasangan calon. Mungkin yang perlu kita waspadai itu, kampanye virtual bisa lewat whatsApp, Telegram, Instagram dan lain sebagainya,” tegas Yusub.
Kata Dandim 0818 itu, Pilkada Kabupaten Malang harus berlangsung aman damai. “Bersama Polres Malang, Bawaslu dan KPU, kami berharap Pilkada harus benar-benar Jurdil dan Luber. Masyarakat harus senang dan aman dalam memberikan hak pilihnya,” Yusub mengakhiri. (Agb/Arf)