JAVASATU-SURABAYA- Tiga komunitas terima Fasilitasi Kesenian Komunal Jawa Timur jadi program rutin semester dalam kepengurusan Dewan Kesesenian Jawa Timur. Pada termin pertama tahun anggaran 2021 ini Dewan Kesenian Jawa Timur hanya memilih tiga komunitas, Lembaga atau sanggar yang akan mendapatkan subsidi untuk melakukan kegiatan kesenian.
BACA JUGA:
Menurut Chrisman Hadi Sekjend Dewan Kesenian Jawa Timur, kegiatan yang dapat subsid baik berupa diskusi, pameran, pemutaran film, pertunjukan kesenian dan lain sebagainya.
“Untuk itu komunitas, lembaga atau sanggar yang ingin menerima bantuan program fasilitasi komunal ini harus mengirimkan proposal kegiatan kepada kesekretariatan Dewan Kesenian Jawa Timur. Lemudian akan diseleksi dan dikurasi kembali oleh team internal dari Dewan Kesenian Jawa Timur,” urainya, Rabu (11/8/2021).
Chrisman Hadi menjelaskan, Dewan Kesenian Jawa Timur adalah lembaga yang mewakili seniman dan budayawan Provinsi Jawa Timur. Yakni guna membantu, menopang, dan memfasilitasi program- program Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Baik di bidang seni budaya khususnya dalam melestarikan, mengembangkan, dan memelihara kehidupan kesenian di Provinsi Jawa Timur.
“Melalui program Fasilitasi Kesenian Komunal ini Dewan Kesenian Jawa Timur berharap bisa meningkatkan kualitas pembinaan dan pengembangan seni dan budaya untuk mendorong pengembangan kreativitas seni di Jawa Timur,” jelasnya.
Selain itu melalui program Fasilitasi Kesenian Komunal ini Dewan Kesenian Jawa Timur berharap mendapatkan masukan ide, wacana. Dan gagasan baru dari komunitas, lembaga, dan sanggar seni. Agar nantinya Dewan Kesenian Jawa Timur lebih punya strategi, energi dan amunisi yang kuat di dalam memajukan kesenian dan kebudayaan di Jawa Timur.
Wakil Sekretaris Bidang Program Nasar Albatati menambahkan, ada tiga komunitas penerima fasilitasi komunal tahap 1. Pada kurun waktu bulan Juni sampai dengan Agustus 2021 ini setidaknya ada lumayan banyak proposal kegiatan kesenian dari komunitas, lembaga dan sanggar seni yang masuk di kesekretariatan Dewan Kesenian Jawa Timur. Tiga komunitas dianggap memenuhi kriteria yang ditetapkan oleh team internal Dewan Kesenian Jawa Timur.
“Yakni memenuhi kreatif, inovatif dan produktif serta tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip berkesenian. Dari semua hal tersebut syarat yang tidak kalah penting adalah punya kelengkapan administratif sebagai sebuah komunitas, lembaga atau sanggar,” jelasnya.
Tiga penerima program fasilitasi kesenian komunal ini di antaranya adalah;
- Komunitas Aksara Pesisir (Kabupaten Lamongan)
Aksara Pesisir adalah rumah pembudayaan kegemaran membaca masyarakat yang dinaungi oleh sebuah organisasi Paguyuban Perau yang ada di desa Weru Kecamatan Paciran Kabupaten Lamongan. Rumah Baca tersebut juga menyediakan dan memberikan layanan dalam bidang bahan bacaaan berupa buku, majalah, tabloid, koran, komik, dan bahan multimedia lainya yang dilengkapi dengan ruangan untuk membaca, diskusi, bedah buku, menulis, dan juga kegiatan literasi lainya yang didukung oleh pengelola yang berperan sebagai motivator.
Aksara Pesisir mendapatkan fasilitasi kesenian komunal dari Dewan Kesenian Jawa Timur untuk mengadakan kegiatan Festival Puisi Mutakhir “Syair untuk Pesisir” yang diadakan di Desa Weru, Kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan pada hari Sabtu, tanggal 26 Juni 2021. Kegiatan yang dilaksanakan oleh Aksara pesisir ini merupakan wadah untuk menumbuh kembangkan kreativitas generasi muda terkhusus wilayah pesisir dalam dunia sastra serta mengapresiasi kesenian anak-anak pesisiran. Di dalam festival ini terdapat beberapa acara yang dilakukan diantaranya; Pameran Display Puisi, Nggelar Kaweruh, Musikalisasi Puisi & Pemutaran Vidio, Sastra Pertunjukan, Ahli Wahana Seni Rupa, Pembacaan Puisi serta Orasi Sastra. Pada Acara ini hadir juga perwakilan pengurus yakni Sekar Arum selaku Bendahara II.
- Loste Production Forum (Kota Surabaya)
Loste Production adalah sebuah rumah produksi untuk penciptaan film, video seni, seni visual, dan seni media baru yang berdiri sejak tahun 2010 yang diinisiasi oleh Sito Fossy Biosa. Karya LOSTE telah dipamerkan, ditayangkan, dan mendapat penghargaan di dalam maupun luar negeri termasuk Malaysia, China, Singapore, Thailand, Japan, India, United Arab Emirates, Cyprus, UK, USA, Spain, hingga Italy. Kini LOSTE juga merambah di industri fashion. LOSTE Production juga membentuk kelompok kajian dan diskusi kesenian terutama bidang seni perfilman dengan nama Loste Production Forum. Loste Production Forum menjadi wadah bagi para sineas dan pegiat film untuk berdiskusi, bertukar pikiran dan gagasan serta berbagi jaringan.
Loste Production Forum mendapatkan Fasilitasi kesenian komunal untuk mengadakan kegiatan Pemutaran Film Pink Pastel dan Diskusi Konsep Trisikon (Jembatan Logika Sinema dan Seni Rupa) yang telah berlangsung pada hari Sabtu, 7 Agustus 2021 secara daring via zoom meeting dan live streaming youtube. diskusi film ini akan dipantik pandu oleh Sito Fossy Biosa yang merupakan Sutradara Film sekaligus Founder Loste Production dan Andika Wahyu Adi Putra seorang seniman kontemporer sekaligus Co-Founder Loste Production. Sebagai catatan Film Pink Pastel yang diputar dan didiskusikan pada kegiatan ini adalah produksi dari Loste Production.
Acara Pemutaran film dan diskusi yang dilaksanakan ini bekerja sama dengan berbagai pihak diantaranya Universitas Negeri Surabaya, Poltek Bina Madani Bekasi, Prodi Doktor Ilmu Seni Rupa dan Design ITB, Koalisi Seni, Network of Art, dan Royal Society of Art. hadir juga perwakilan Pengurus yakni Dewan Kesenian Jawa Timur Chrisman Hadi selaku Sekretaris Jendral dan Agung WHS selaku Wakil Sekretaris Bidang Eksternal dan perwakilan Departemen Film.
- Malang Performance Community (Kota Malang)
Malang Performance art Community adalah komunitas seni pertunjukan yang berasal dari Kota Malang Jawa Timur. komunitas ini terdiri dari seniman lintas bidang seni mulai dari musik, seni rupa, teater, tari bahkan film dan sastra. Malang Performance Community mendapatkan fasilitasi kesenian komunal dari Dewan Kesenian Jawa Timur untuk mengadakan kegiatan Performance Art Update yang dilaksanakan pada 8 Agustus 2021 di Semeru gallery n café Kota Malang.
Performance art merupakan salah satu genre kesenian yang dirasa masih baru. Performance Art Bisa merupakan paduan dari beberapa genre seni dan budaya, baik itu rupa, teater, music, tari, dan terkadang sinema yang mana penciptaannya dilandasi oleh kekuatan improvisasi senimannya. Dan biasanya menyajikan unsur kejutan (shock), kritik sosial, atau protes dan keterlibatan penontonnya. Meski sudah sekian tahun berkembang di Kota Malang, namun seni genre performance art ini masih terus ingin dikaji lebih dalam olah seniman-seniman muda yang terlibat didalamnya maupun lintas genre. Untuk itu perlu terus penyegaran dan update ilmu dan informasi terkait performance art ini diantara pelaku performance art itu sendiri maupun pelaku seni yang lain yang ingin mengenal lebih jauh tentang performance art.
Dari kegiatan Performance Art Update, Malang Performance Art Community berharap bisa mengkaji lebih dalam tentang performance Art serta terus update dan mengikuti perkembangan Performance Art nasional maupun dunia. Selain itu kegiatan ini menjadi ruang temu ruang temu pelaku performance art di Malang raya beserta pelaku seni lintas bidang mulai dari musik, seni rupa, teater, tari bahkan film dan sastra.
Kegiatan ini tidak hanya sekedar penampilan seni pertunjukan saja, namun diadakan juga diksusi dipandu oleh Ahmad Mukmin Soge yang merupakan akademisi sekaligus pemerhati seni dan Zukriyan Zakaria perupa kota Malang yang juga penulis buku kritik seni yang diterbitkan Dewan kesenian Jawa Timur Tahun 2020 lalu. Dua orang luarbiasa ini mencoba mengajak audience yang hadir untuk menggali aktualitas performance art saat ini terkait tubuh, karya dan peristiwa. Di dalam acara ini juga hadir perwakilan Pengurus yakni Luhur Kayungga selaku Presidium, Nasar Albatati selaku Wakil Sekretasis Bidang Program, dan Dedy Obeng Wakil Sekretaris Bidang Internal.(ary)
Comments 3