JAVASATU.COM- Konferensi pers jelang Konser “Sambang Sambung Sketsa Jalanan” digelar hangat di Kafe Kopi Tot Tot Heritage, Jalan Kayutangan No. 43, Kota Malang, Jumat (25/7/2025) pukul 13.00 WIB. Acara ini menjadi ajang curah gagasan para musisi akar rumput tentang perlawanan budaya dan peluncuran album terbaru Anto Baret.
Sejumlah nama besar yang terlibat dalam proyek idealis ini hadir, di antaranya Anto Baret, Mike Marjinal, Tege Dreads, Bob Marjinal, dan Yose Kristian Marjinal. Hanya gitaris legendaris Toto Tewel yang berhalangan hadir dalam kesempatan tersebut.

Dalam kesempatan itu, Anto Baret mengulas perjalanan masa kecilnya yang membentuk jiwa seniman dan melahirkan lagu-lagu sarat makna. Ia menekankan bahwa karya seni tak sekadar produk, melainkan wujud nyata dari kesadaran sosial yang tumbuh dari jalanan.
“Karya ini lahir dari pertemuan sahabat-sahabat jalanan, dari kehidupan yang tidak hidup sendiri, tapi tetap berdiri sendiri. Inilah Malang. Kota yang bisa menerima siapa saja, tetap berpihak pada mereka yang di bawah,” tegas Anto Baret.
Senada dengan Anto, Mike Marjinal menambahkan bahwa proyek “Sketsa Jalanan” merupakan hasil perjalanan panjang yang menyatukan kesadaran kolektif lintas entitas.
“Kami bertemu di persimpangan perjuangan, proses ini bukan kebetulan. Ini adalah panggilan untuk membangun ruang kesadaran bersama, melalui karya yang lahir dari keresahan,” ujar Mike.
Konser “Sambang Sambung Sketsa Jalanan” sendiri akan dihelat pada Sabtu, 26 Juli 2025, di Gedung Kesenian Gajayana Kota Malang. Konser ini bukan sekadar pentas musik, melainkan menjadi titik temu antara karya, solidaritas, dan perlawanan sosial yang lahir dari jalanan untuk masyarakat luas.
Selain Anto Baret yang akan membawakan lagu-lagu dari album terbarunya seperti “Ayah Ibu”, “Lelaki Malam”, “Sketsa Jalanan”, dan “Arwah”, konser ini juga akan dimeriahkan oleh grup musik Arca Tatasawara dengan sajian world music bertema budaya Nusantara, serta Tali Jiwa Baladanesia, band ballad jalanan yang digawangi Iwan Dongkel, Agus Brush, Yoyok Fox, Joko, dan Bagus.
Perwakilan penyelenggara, Yoga BM, menegaskan bahwa konser ini adalah wadah perjuangan kultural dan bentuk eksistensi musisi independen di tengah dominasi arus utama.
“Ini ruang perlawanan budaya dan pembuktian bahwa karya orisinal tetap hidup,” pungkasnya.
Tiket konser dibanderol mulai Rp50.000 (Festival), Rp100.000 (VIP), dan Rp150.000 (VVIP). Pembelian tiket dapat dilakukan secara offline di ticket box se-Malang Raya atau secara online via situs event.bisnismbois.com. Penukaran tiket dimulai pada hari konser pukul 15.00 WIB di lokasi acara. (Jup)