JAVASATU.COM- Forum Masyarakat Sepak Bola (FORSABA) Kota Malang mendesak dilakukannya reformasi total terhadap Askot PSSI Kota Malang.

Desakan itu muncul setelah forum menilai tata kelola organisasi sepak bola tertinggi di tingkat kota tersebut sudah tidak transparan dan gagal membangun ekosistem sepak bola yang sehat.
Pertemuan FORSABA digelar secara informal di Lantai 3 Pasar Bareng, Kota Malang, Senin (13/10/2025). Sejumlah tokoh sepak bola, mantan pemain legendaris, akademisi, pengusaha olahraga, hingga penyelenggara event sepak bola hadir dalam forum tersebut.
Kritik Keras: 4 Tahun Tanpa Kongres Tahunan
Tokoh wasit nasional Tajudin menyoroti kinerja Askot PSSI Kota Malang yang dianggap carut-marut dan tidak akuntabel.
Menurutnya, selama empat tahun terakhir tidak pernah digelar Kongres Tahunan, padahal forum tersebut penting untuk membahas program kerja dan laporan pertanggungjawaban keuangan.
“Sudah empat tahun tidak ada kongres. Ini bukti tata kelola Askot PSSI Kota Malang bermasalah. Tanpa kongres, akuntabilitas dan transparansi tidak berjalan. Kita tidak tahu bagaimana penggunaan dana APBD untuk Askot,” tegas Tajudin.
Ia menilai kondisi tersebut membuka peluang terjadinya penyimpangan dan potensi korupsi dalam pengelolaan anggaran organisasi sepak bola di Kota Malang.
Minim Kompetisi, Bibit Muda Terabaikan
Kritik juga datang dari Agus Nisa, profesional penyelenggara event sepak bola. Ia menilai merosotnya ekosistem sepak bola di Kota Malang salah satunya disebabkan oleh mandeknya kompetisi internal kelompok usia muda.
“Askot PSSI tidak lagi menggelar liga usia muda. Talenta lokal akhirnya keluar ke daerah lain. Akibatnya, bibit pemain berkualitas dari Malang semakin langka,” kata Agus.
Menurutnya, absennya kompetisi berkelanjutan membuat atmosfer persaingan dan pembinaan pemain muda di Malang kian memudar.
FORSABA Dorong Sam Ali Pimpin Askot PSSI
Perwakilan Persema Legends, Sulis Andri Asmawan, mengusulkan Wakil Wali Kota Malang, Ali Muthohirin (Sam Ali), sebagai sosok yang layak memimpin reformasi di tubuh Askot PSSI Kota Malang.
“Sam Ali bukan hanya birokrat, tapi juga sosok yang mencintai sepak bola. Ia punya visi membangun ekosistem sepak bola yang sehat dan dekat dengan masyarakat,” ujarnya.
Sulis menambahkan, Sam Ali kerap bermain bola bersama warga dan mantan pemain legendaris Malang, menunjukkan kedekatan serta komitmennya terhadap dunia sepak bola.
Langkah Lanjutan: Pertemuan Besar Pekan Depan
FORSABA berencana menggelar pertemuan lanjutan pekan depan dengan mengundang lebih banyak tokoh sepak bola, pelatih, pengusaha olahraga, serta stakeholder terkait.
Dalam agenda tersebut, mereka juga berencana mengundang Wakil Wali Kota Malang, Sam Ali, untuk membahas arah reformasi Askot PSSI secara konkret.
“Tujuan kita sederhana: membangun masa depan sepak bola Malang agar berjaya kembali dengan tata kelola yang sehat dan terbuka,” tutup Sulis.
Hingga berita ini ditayangkan, redaksi media ini terus berupaya menghubungi pihak Askot PSSI Kota Malang untuk meminta tanggapan. (saf)