JAVASATU-MALANG- Jelang muktamar Nahdlatul Ulama (NU) tahun 2021 yang rencananya bakal digelar di Lampung, Ikatan Gus-Gus Indonesia (IGGI) meminta agar pimpinan elit yang ada di Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mencipatakan suasana sejuk dan kondusif.

“Menyikapi dinamika Muktamar NU 2021 di Lampung, IGGI mengimbau kepada segenap elit pimpinan NU agar bersama-sama menciptakan suasana sejuk dan kondusif, serta dapat menahan diri untuk tidak mengumbar berbagai permasalahan internal organisasi ke media massa,” kata Ketua IGGI, Ahmad Fahrur Rozi, Jumat (12/11/2021).
Menurut Gus Fahrur sapaannya, dinamika jelang Muktamar NU tahun 2021 semakin panas. Hal itu karena sebelumnya, Ketua Umum (Ketum) PBNU KH Said Aqil Siroj minta Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan jajarannya di pemerintahan bersikap netral dalam Muktamar NU itu. Dalam hal ini maksud Said Aqil, pemerintah tidak ikut campur dalam pemilihan ketua umum PBNU.

Selain itu, juga menurutnya, sebagai pimpinan organisasi keagamaan yang diatur oleh tata kelola organisasi yang baik dan berhubungan satu sama lain, hendaknya seluruh pihak mengedepankan akhlaq mulia dan mampu menggunakan saluran organisasi untuk menyelesaikan perbedaan dan perselisihan. Hal itu diharapkan agar Muktamar NU berjalan dengan aman, damai serta tanpa permasalahan dikemudian hari.
“Bukan saling membuat statemen, isu, fitnah tanpa bukti dan konfirmasi di ruang-ruang publik yang hanya menyita energi dan menggerus marwah organisasi” ujar Gus Fahrur.
Ia pun berharap bahwa seharusnya setiap perbedaan atau permasalahan yang ada dapat diselesaikan di ruang rapat, bukan justru diumbar di media. Karena menurutnya, hal itu tidak elok dan dapat merusak citra NU.
“Semakin mengumbar pernyataan negatif, menunjukkan semakin tidak matangnya yang bersangkutan sebagai pemimpin,” tegas Gus Fahrur.

Sejauh ini, Gus Fahrur pun melihat masih banyak persoalan penting organisasi yang seharusnya diselesaikan sesuai tupoksinya. Salah satunya dengan cara yang baik, seperti merencanakan program yang akan diusung nanti ketika akan maju di Muktamar NU, dan bukan dengan mengumbar-umbar pernyataan di media massa.
“IGGI berharap kandidat Ketum PBNU dan timses-nya lebih fokus berbicara program, strategi dan visi misi kepemimpinan NU kedepan untuk mengerakkan roda organisasi bukan sibuk membuat provokasi,” tutup Gus Fahrur. (Agb/Arf)