JAVASATU.COM-MALANG- Saat audiensi dengan para perwakilan petani terdampak dugaan limbah kotoran sapi PT Greenfields Indonesia di Kantor Desa Kesamben, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Malang, Budi Iswoyo menjadi sasaran amarah para petani.
Acara yang juga dihadiri para anggota Komisi III DPRD Kabupaten Malang, Camat Ngajum, pegawai DLH serta Kepala Desa Kesamben, memanas ketika Budi diberikan waktu untuk memberikan penjelasan. Selasa (17/03/2020).
Video suasana audiensi Dinas Lingkungan Hidup, DPRD kab Malang dengan para petani desa Kesamben kecamatan Ngajum. (Selasa 17/3/2020)
Tidak lama setelah Kepala DLH menyampaikan penjelasan, sanggahan-sanggahan muncul dari para audiens yang mayoritas petani. Cukup lama perdebatan berlangsung antara petani dan Kepala DLH.
Dari pantauan javasatu, Budi meminta data-data yang valid mulai dari kerugian hingga seberapa luas sawah yang terdampak itu, namun justru ucapannya itu seolah dianggap menyudutkannya, para petani dianggap tidak bisa menunjukan bukti-bukti yang kuat.
“Itu sudah kami lakukan sejak lama, tapi sampean hanya ngobral janji saja, saya sudah tidak percaya dengan pak Budi” celetuk salah satu petani.
Kontan Budi Iswoyo yang kala itu berdiri sambil memegang mikrofon itu, langsung duduk seketika sambil terlihat wajahnya yang penuh kesal.
Setelah berdebat panjang lebar, Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Malang, Darmadi serta anggotanya, Zia’ul Haq, akhirnya mampu meredam suasana.
Para petani meluapkan amarahnya lantaran pihak DLH dianggap tidak serius dalam menyelesaikan persoalan limbah ini. Selama ini para petani sudah sering mengadukan soal limbah ini ke DLH, namun tidak ada tindak lanjut yang berarti. Hal inipun dibenarkan Kepala Desa Kesamben, H Misdi.
“Ini kan nasibnya petani, kalau ini tidak selesai mereka mau makan apa. Saya sering telepon ke pak Budi tapi nggak pernah diangkat,” kata Misdi, saat pertemuan berlangsung.
Sementara itu Kepala DLH Kabupaten Malang, Budi Iswoyo kemudian menjawab tudingan para petani itu. Pihaknya saat ini tengah berjuang agar para petani di Kesamben bisa mendapatkan kompensasi dari Greenfields.
“Kita dari LH bukan membela Greenfields, tapi membela petani. Jadi dari data itu supaya dapat kompensasi” ujar Budi. (Agb/Saf)