JAVASATU.COM-BOJONEGORO- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro terus mengoptimalkan pembangunan embung dan jaringan irigasi pertanian sebagai langkah strategis menjaga ketersediaan air di musim kemarau dan mendorong swasembada pangan.

Dikutip dari bojonegorokab.go.id pada Senin (28/4/2025), Kepala Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air (PU SDA) Bojonegoro, Helmy Elisabeth, mengatakan saat ini ada 136 Daerah Irigasi yang menjadi kewenangan kabupaten dan secara bertahap diperbaiki serta dioptimalkan kinerjanya.
“Untuk ketersediaan air, kami berkoordinasi dengan pengurus HIPPA dalam hal pembagian air,” tegas Helmy.
Menurutnya, setiap usulan pembangunan jaringan irigasi akan dikonsultasikan dengan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian untuk menentukan kewenangan pelaksanaannya.

Selain mengembangkan jaringan irigasi, Pemkab Bojonegoro juga mengelola 433 embung. Tidak hanya membangun baru, Pemkab rutin melakukan normalisasi embung yang mengalami sedimentasi.
“Optimalisasi dan normalisasi embung terus kami lakukan agar fungsi tampung air tetap maksimal,” tambah Helmy.
Untuk mempercepat pembangunan embung baru, Helmy mendorong kepala desa mengajukan proposal ke Pemkab. Salah satu syarat utamanya adalah ketersediaan tanah kas desa sebagai lokasi pembangunan.
“Kemampuan tampungan embung tergantung pada luas lahan yang disediakan,” jelasnya.
Upaya ini menjadi salah satu strategi utama Pemkab Bojonegoro dalam menjaga ketahanan air pertanian dan memperkuat kemandirian pangan daerah. (Kim/Arf)