JAVASATU.COM-GRESIK- Menjelang perayaan Hari Raya Idulfitri 1444 hijriah, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Gresik melalui anggota DPRD dari fraksi Amanat Pembangunan Hj. Lilik Hidayati melakukan sosialisasi Peraturan Daerah (Perda) nomor 2 tahun 2023 tentang Pengelolaan Zakat, Infak dan Sedekah.

Tak hanya Perda itu, Lilik juga menyosialisasikan Perda Kabupaten Gresik nomor 7 tahun 2021 tentang Desa Wisata dalam bingkai program ‘Sosialisasi Peraturan Perundang-undangan Tahap III Tahun 2023’ melalui Sekretariat DPRD Gresik.
Sosialisasi dilaksanakan pada Sabtu (8/4/2023) di Jalan Sunan Giri, Kelurahan Kawisanyar, Kecamatan Kebomas, Kabupaten Gresik diikuti Muslimat NU Kecamatan Kebomas, WPP PPP. Juga dihadiri Adi Nugroho SH Kasub Penyuluhan Hukum mewakili Kepala Bagian Hukum Gresik Mohammad Rum Pramudya, Ketua PAC PPP Kebomas Mustofa Kamil.
Mengawali sambutannya, Lilik menegaskan bahwa sosialisasi ini bertujuan untuk memahamkan kepada masyarakat tentang isi Perda yang sudah ditetapkan DPRD Gresik sebagai peraturan. Seperti Perda nomor 2 tahun 2023 dan Perda nomor 7 tahun 2021.
“Ini momen yang sangat tepat yakni menjelang hari raya Idulfitri 1444 hijriah. Kami memberikan pemahaman tentang isi Perda nomor 2 tahun 2023 tentang Pengelolaan Zakat, Infak dan Sedekah. Sehingga dalam pelaksanaan penyaluran zakat, infak dan sedekah sesuai dengan anjuran yang berlaku,” ungkap Politisi PPP Gresik ini, Sabtu (8/4/2023).

Sementara, terkait Perda nomor 7 tahun 2021 tentang Desa Wisata. Menurut Lilik, saat ini desa dan kelurahan dipacu untuk menggali dan mengembangkan potensi desa masing-masing. Dengan Perda ini akan berjalan baik dan lancar sesuai harapan.
“Perda ini untuk melindungi itu, agar ke depannya tidak menimbulkan masalah. Desa wisata sekarang ini menjadi tulang punggung daerah. Banyak Pengunjung otomatis perekonomian warga desa setempat juga terangkat,” terang Lilik.
Ia mencontohkan sejumlah desa wisata yang sudah sukses seperti, wisata Setigi di Desa Sekapuk Kecamatan Ujungpangkah. Di Desa Dalegan Kecamatan Panceng ada wisata Pasir Putih, dan di Desa Menganti ada Lontar Sewu.
“DIharapakan dengan Perda ini bisa lebih memajukan dan lebih tertata lagi ke depannya,” ucap Lilik memungkasi.

Kasub Penyuluhan Hukum, Bagian Hukum Pemkab Gresik, Adi Nugroho menyampaikan, Pemkab Gresik dan DPRD adalah mitra dalam rangka membangun daerah.
“Kita mengajukan Perda ke dewan lalu digodok oleh dewan hingga akhirnya disahkan. Dan ini untuk dasar membangun daerah,” ungkap Adi.
Terkait Zakat para pegawai di lingkungan Pemkab Gresik, Adi menerangkan, akan melakukan kolaborasi dengan Baznas Gresik untuk mengelola dan menatanya sesuai dengan Perda Kabupaten Gresik nomor 2 tahun 2023.
“Sehingga zakat tersalurkan sesuai dengan anjuran yang ada. Dan ini menjadi perhatian,” pungkasnya.
Di sesi tanya jawab, salah satu peserta sosialisasi bernama Romlah bertanya terkait cara ingin menyalurkan zakat melalui Baznas.
“Ibu tinggal menghubungi Baznas, bisa melalui telepon, maka petugas akan mendatangi ke rumah ibu. Atau bisa dikumpulkan atau disetorkan langsung ke Baznas,” jawab Adi menerangkan.
“Harapan saya agar seluruh masyarakat bisa menggunakan Baznas untuk menzakatkan harta kita insyaallah amanah,” imbuh Adi mengakhiri. (Bas/Arf)