JAVASATU.COM-GRESIK- DPRD Gresik meminta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gresik untuk lebih inovatif dalam membaca peluang dan mengeksekusi strategi guna menarik anggaran dari pusat. Desakan ini muncul menjelang digelarnya forum konsultasi publik rancangan awal Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Gresik Tahun 2025-2045.

Wakil Ketua DPRD Gresik, Ahmad Nurhamin, menyampaikan urgensi Pemkab Gresik dalam menciptakan inovasi untuk menyelaraskan RPJPD dengan rencana pembangunan pemerintah pusat. Dia menekankan pentingnya membaca peluang dan mengambil langkah konkret agar Gresik dapat menarik anggaran pusat.
“Sehingga, kita tidak sekedar menyamakan bahasa saja (kesesuaian RPJPD Gresik-red), antara RPJP Pemerintah Pusat dan RPJP Provinsi,” ujarnya kepada awak media pada Rabu (13/12/2023).
Nurhamin menyoroti pentingnya Pemkab Gresik membaca peluang melalui inovasi, terutama terkait dengan proyek strategis nasional (PSN) yang direncanakan oleh pemerintah pusat, khususnya di Gresik. Ia menyebutkan contoh sukses program Kotaku di Kabupaten Gresik yang mendapatkan persetujuan dari Kementerian PUPR.
“Saya sudah bicara dengan Sekda Gresik. Setelah dibangun kawasan herritage Bandar Grissee dan kawasan integrasi di bantaran Bengawan Solo di Desa Randuboto, Kecamatan Sidayu berasal dari program Kotaku atau Kota Tanpa Kumuh di Kementerian PUPR yang pengajuannya di era pemerintahan Bupati Sambari Halim Radianto, maka Pemkab Gresik harus membuat inovasi agar bisa menarik anggaran pemerintah pusat dari program lain,” tandasnya.
Nurhamin berharap Pemkab Gresik dapat membidik rencana PSN di Gresik sebagai peluang untuk menarik anggaran pembangunan dari pemerintah pusat. Ia menekankan bahwa sejak era pemerintahan Bupati Sambari Halim Radianto, belum ada inovasi yang mampu menggaet anggaran dari pusat.
“Setelah era pemerintahan Bupati Sambari Halim Radianto, belum ada inovasi yang mampu menggaet anggaran dari pusat,” tukas dia. (Bas/Arf)