JAVASATU.COM-GRESIK- Penularan Covid-19 klaster sekolah di Kabupaten Gresik meluas. Dinas Pendidikan Gresik bersama Forkopimda segera melakukan rapat.

Kepala Dinas Pendidikan Gresik, S Hariyanto mengatakan, awalnya ada 8 siswa SMPN 22 Gresik dan 5 siswa SDN 28 Gresik terkonfirmasi positif Covid-19. Per hari ini, bertambah, 19 siswa di SMPN 1 Gresik.
“Meluas ke SMPN 1 Gresik ada 19 siswa disana. Jadi yang jadi klaster langsung pembelajaran jarak jauh (PJJ),” katanya, Selasa (8/2/2022).
Kata Hariyanto, Satgas Covid-19 sekolah bersama Dinas Kesehatan Gresik terus memantau kondisi siswa yang positif.
“Seluruh siswa kondisinya baik-baik saja. Gejala ringan” jelasnya.
Terkait Gresik masuk ke PPKM Level II, Hariyanto menyatakan pihaknya bersiap mengintruksikan sekolah untuk kembali menerapkan PTM 50 persen.
Hal ini, kata Hariyanto sesuai dengan Surat Edaran Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi nomor 2 tahun 2022, bahwa PTM 50 persen dapat dilakukan di wilayah level 2 (PPKM).
“Besok kita rapat dengan Forkopimda terkait naiknya kasus” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Gresik Mukhibatul Khusnah, menambahkan tren kasus aktif terus naik. Saat ini sudah ada 500-an orang terpapar Covid-19.
Kata dia, Mereka ada yang menjalani perawatan di rumah sakit, meski mayoritas menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing.
“Kami juga menyiapkan, tempat isolasi terpusat di 7 puskesmas yang tersebar di seluruh wilayah,” imbuhnya.
Salah satu sekolah, SMPN 11 Gresik melakukan langkah antisipatif. Meski belum ada siswa terpapar Covid-19, namun pihak sekolah aktif menerapkan prokes ketat.
“Sesuai intruksi dinas, kami terus memantau protokol kesehatan di lingkungan sekolah baik guru dan siswa,” terang Kasek SMPN 11 Gresik, Sunikan.
Baca Lainnya: Wow….Cha Eun Woo Jadi Brand Ambassador MS Glow
Dia menyatakan, di sekolahnya siswa dan guru tak boleh lepas masker. Protokol kesehatan wajib dilaksanakan oleh siswa dan guru. Baik waktu belajar mengajar, maupun saat berkegiatan di luar.
Setiap masuk ke kelas, kata Sunikan siswa dicek suhu tubuh dengan Thermalgun. Di sekolah juga disediakan tempat cuci tangan di berbagai sudut. Kemudian, jika ada siswa yang memiliki gejala, Satgas Covid-19 akan melakukan upaya evakuasi.
“Intinya ikhtiar, kami siap menjalankan tugas apapun baik itu PTM 100 persen maupun 50 persen,” harapnya. (Bas/Arf)