JAVASATU.COM-GRESIK- Pameran Pendidikan Kabupaten Gresik yang berlangsung sejak 20 November resmi ditutup Bupati Gresik, Fandi Akhmad Yani, Sabtu (26/11/2022).
Saat penutupan, bupati milenial itu merasa senang atas terlaksananya pameran. Menurutnya, dengan adanya pameran tersebut, dunia pendidikan di Gresik telah memasuki fase peningkatan kreativitas.
Hal ini terbukti dengan terselenggaranya berbagai macam lomba, pentas seni, pameran inovasi sekolah, festival literasi, penghargaan kepada para guru berprestasi dan ratusan stan UMKM lokal.
“Pameran ini adalah bentuk sebuah kreativitas dari dinas pendidikan. Atas terselenggaranya pameran ini saya harapkan menjadi sebuah motivasi dalam mendalami serta mengembangkan dunia pendidikan di Kabupaten Gresik menjadi lebih baik.” ujar Bupati Gresik yang akrab disapa Gus Yani itu.
Gus Yani juga mengingatkan, agar Dispendik Gresik selalu waspada dan melek akan perkembangan zaman. Menurutnya, jika ingin merubah atmosfer pendidikan di Gresik, salah satu caranya adalah dengan meningkatkan kinerja SDM Dispendik.
“Mustahil dapat mewujudkan perubahan kalau cara dan kinerja tidak berubah. Jangan sampai kita terjebak dalam situasi yang sama terus. Maka Dispendik sekarang harus berbeda dengan yang dulu.” tegas Gus Yani.
Selain mengapresiasi kinerja Dinas Pendidikan Kabupaten Gresik, mantan Ketua DPRD Gresik itu berpesan tentang pentingnya numerasi dan literasi di era digital ini.
“Hari ini kita mengadakan lomba literasi karena literasi dan numerasi ini sangat penting di era digital. Saya sendiri setiap hari berusaha untuk mendorong anak agar mau menulis. Meskipun sederhana, tapi ini yang nanti menjadi cikal bakal tumbuhnya semangat literasi.” katanya.
Untuk itu, Gus Yani berharap kedepannya lomba-lomba yang bertema numerasi dan literasi dapat dilakukan secara rutin setiap tahun, mulai dari tahun depan.
“Maka mudah-mudahan mulai 2023 kita dapat menggalakkan semangat literasi dan numerasi. ” ujarnya.
Di akhir sambutannya, untuk menghormati para guru sekaligus Hari Guru 25 November kemarin, tidak disangka Gus Yani memberikan penampilan puisi karangannya sendiri. Puisi itu berbunyi:
Jasa guru seiring lengkang oleh waktu.
Meski tiap hari memberikan ilmu.
Guru adalah garda terdepan dalam mencerdaskan bangsa.Ia rela sabar mengajari siswanya meski gaji tak seberapa.
Bahkan ada yang hanya dibayar terimakasih saja.Guru mengantarkan siswa hingga menuju gerbang kesuksesan.
Namun, apakah pernah guru menagih hutang itu di masa depan.
Tidak pernah, itulah guru yang selalu ikhlas dalam memberikan pelajaran.Ada yang rela berangkat mengajar jauh, dari rumah karena panggilan hati.
Demi mencerdaskan anak bangsa hingga di pelosok negeri._Jasa guru tak akan terganti, sampai siswanya sukses menjadi bupati.
Setelah membacakan puisi, Gus Yani turun untuk memberikan bunga sebagai bentuk apresiasi dan tanda terima kasihnya kepada para guru yang hadir saat itu.
Hadir saat penutupan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Gresik S. Haryanto, Asisten I Suyono, Ketua MKKS, Ketua KKKS, Ketua Tim Rintisan Pendidikan Syifaul Qulub, dan seluruh guru di lingkungan Kabupaten Gresik. (Bas/Arf)