JAVASATU.COM-MALANG- Sarasehan Akomodasi yang Layak (AYL) bagi Peserta Didik Penyandang Disabilitas di Madrasah Mambaul Hikmah Karangploso kabupaten Malang pada Rabu (29/11/2023) melahirkan gagasan inovasi Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) Inklusif di sekolah setempat. Ini juga hasil inisiasi Lingkar Sosial Indonesia (LINKSOS).
Dalam sarasehan tersebut, Kepala Madrasah Mambaul Hikmah, Suriami, berkeinginan untuk meningkatkan kerjasama UKS dengan Puskesmas Karangploso menjadi UKS Inklusif. Hal ini dilakukan untuk memberikan pelayanan khusus terhadap peserta didik berkebutuhan khusus.
“Kegiatan UKS sebelumnya menyasar seluruh peserta didik, UKS Inklusif ini memfokuskan pada asesmen ragam disabilitas dan pelayanan terapi yang dibutuhkan. Kami berharap kerjasama dengan Puskesmas Karangploso dari UKS meningkat menjadi UKS Inklusif untuk disabilitas ,” ujarnya.
Lebih jauh Suriami mengungkapkan, Madrasah Mambaul Hikmah Karangploso menerima peserta didik disabilitas sejak berdirinya tahun 2001. Layanan pendidikan di sekolah ini meliputi PAUD, Raudhatul Athfal (RA) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI).
“Jumlah peserta didik di Madrasah Mambaul Hikmah saat ini 254 anak, 25 anak diantaranya dengan disabilitas atau anak berkebutuhan khusus (ABK). Madrasah ini juga memiliki siswa mukim sebanyak 26 anak, sembilan diantaranya ABK,” urainya.
Gagasan UKS Inklusif mendapat dukungan dari Kepala Puskesmas Karangploso, dr. Trigia Yaniati, yang menjadi pembicara utama dalam sarasehan.
Pembicara lain, Tri Eva Oktaviani dari LBH Disabilitas, sebagai Koordinator Divisi Advokasi dan Bantuan Hukum, membahas mengenai Akomodasi yang Layak (AYL) untuk peserta didik disabilitas, sesuai dengan amanah UU RI No 8/2016 dan PP No 13/2020.
Turut hadir narasumber dari RS Prasetya Husada Karangploso, yang membahas dukungan layanan terapi bagi disabilitas. Sementara itu, narasumber dari Yayasan Sheep Indonesia secara daring membahas peran keluarga dalam pemenuhan hak kesehatan anak dengan disabilitas.
Ken Kerta, Ketua Pembina LINKSOS, juga menegaskan bahwa inovasi ini mencakup lima program UKS, yaitu pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan, pembinaan lingkungan sehat, asesmen dan terapi, serta edukasi kesadaran disabilitas.
“Inovasinya adalah lima program UKS, meliputi Trias UKS ditambah pelayanan asesmen dan terapi serta edukasi kesadaran disabilitas,” ujar Ken Kerta.
Ia menyimpulkan, sumber daya dan solusi kesehatan untuk peserta didik di MI Mambaul Hikmah sudah tersedia, dan LINKSOS siap membantu melalui edukasi kesadaran disabilitas, termasuk dengan kegiatan educamp inklusif dari Pramuka Sako Inklusi.
“Ini inovatif,” ujar Ken.
Menurut Ken Kerta, gagasan UKS Inklusif ini sesuai dengan aturan yang tercantum dalam PP No 13/2020, yang menyatakan bahwa tenaga medis, termasuk dokter dan dokter spesialis, dapat menentukan ragam penyandang disabilitas.
“Sarasehan ini dihadiri secara daring oleh perwakilan Komisi Nasional Disabilitas (KND) RI, ini menandakan dukungan luas terhadap upaya meningkatkan akses kesehatan bagi peserta didik disabilitas. Dan juga didukung oleh tim Javasatu untuk teknis hybrid nya,” tandas Ken Kerta. (Nuh)