JAVASATU.COM-GRESIK- Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Gresik, Nasikhun Amin, melakukan sosialisasi metode BRUS (Bimbingan Remaja Usia Sekolah) di Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Raden Santri pada Kamis (21/12/2023).
Dalam pemaparannya, Nasikhun Amin mengajak mahasiswa STIT Raden Santri untuk mengenal metode BRUS yang dapat diterapkan pada remaja usia sekolah.
“Metode BRUS dapat diterapkan mulai dari usia 15 tahun hingga 20 tahun, khususnya pada remaja usia sekolah,” terang dia.
Tujuan utama dari metode ini adalah membangun hubungan akrab antara guru fasilitator dan peserta didik, menciptakan pertemanan yang lebih baik.
“Sebagai guru fasilitator, kita harus akrab dengan yang kita bimbing atau peserta didik, mengarah pada pertemanan yang lebih baik,” tekan dia.
Menurut Nasikhun, mahasiswa STIT Raden Santri, yang merupakan calon guru, diharapkan dapat mengaplikasikan metode BRUS saat mengikuti kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) atau Kuliah Kerja Nyata (KKN) di masa depan. Langkah pertama dalam metode BRUS adalah memahami nilai dan prinsip siswa.
“Siswa diminta mengisi terkait nilai-nilai seperti kejujuran, cinta, tanggung jawab, disiplin, dan lainnya, lalu hasilnya didiskusikan dengan teman,” ungkapnya.
Lanjutnya, cara kedua adalah dengan menggunakan kartu kenali, di mana siswa mengisi informasi tentang hobi, kelebihan, kemampuan, karakter, kekurangan, dan cita-cita mereka. Informasi tersebut kemudian didiskusikan bersama.
Kata dia, metode ini juga mengenalkan karakter dan kepribadian individu. Nasikhun Amin memberikan contoh, siswa bertukar menilai karakter teman, saling memberikan penilaian karakter agar siswa dapat mengenal karakternya dari pandangan temannya.
Langkah selanjutnya adalah siswa diajak untuk mengisi lembar refleksi diri, yang berisi jawaban singkat terkait tantangan dan problematika remaja saat ini. Siswa kemudian maju ke depan untuk memberikan jawaban kepada teman, yang memungkinkan siswa untuk memahami perbedaan pandangan antar teman.
Nasikhun Amin berharap, mahasiswa STIT Raden Santri setelah lulus dan menjadi guru bisa menerapkan metode ini kepada peserta didiknya.
Pemaparannya diakhiri dengan harapan agar metode BRUS dapat membantu siswa lebih menikmati pembelajaran dan, yang terpenting, dapat mengenali diri sendiri.
Kegiatan sosialisasi metode BRUS ini diadakan di aula STIT Raden Santri Jalan Ibrahim Zahir Gresik, dihadiri oleh mahasiswa semester V dan I, serta didukung oleh Muhammad Salim sebagai dosen bimbingan konseling dan Ahmad Fanani Rois sebagai Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) STIT Raden Santri. (Bas/Nuh)