Javasatu, Malang- Ini berkaitan dengan Didik Gatot Subroto yang sebentar lagi lengser dari jabatannya sebagai Ketua DPRD Kabupaten Malang.
Didik Gatot Subroto harus mundur setelah mendapatkan rekomendasi dari DPP PDI Perjuangan untuk maju sebagai bakal calon Wakil Bupati Malang mendampingi HM Sanusi.
Didik akan mundur dari kursi dewan pada bulan Juni nanti, pasca ada penetapan calon dari KPU Kabupaten Malang. Karena keputusan Mahkamah Agung aturannya seperti itu.
“Jadi begini, pertama saya mengajukan pengunduran diri. Kapan? Pada saat penetapan. Penetapan itu kapan? Pada saat bulan tujuh. Selaku calon, saya ajukan (pengunduran diri) ke DPC, diteruskan ke DPD, dan ke DPP. Dari DPP nanti akan diturunkan siapa pengganti antar waktu (PAW) saya,” jelasnya.
Sementara itu LSM Prodesa menerangkan jika pengganti dari Ketua DPRD Kabupaten Malang harus melalui mekanisme yang benar.
“Yang harus diprioritaskan itu adalah pengurus DPC atau orang yang paling senior di kepartaian, itu mekanisme yang saya tahu di PDI-P,” terang Achmad Khoesairi Koordinator Badan Pekerja LSM Pro Desa.
Sementara adanya anggota dewan yang melakukan lobi-lobian ke DPW dan DPP PDI-P, Khoesairi (panggilan akrab Achmad Khoesairi) sudah mendengar kabar itu.
“Orang-orang seperti itu adalah orang yang gak tahu diri, gak grayai jitok (meraba tengkuk atau gak bisa melihat siapa dirinya). Dalam aturankan sudah jelas disitu. Yang sudah lama saja jadi dewan saja gak bingung, ini rupanya yang baru kok bingung jadi ketua,” jelas Khoesairi.
Masih Khoesairi, mekanisme itu pernah terjadi saat penentuan ketua dewan Kabupaten Malang yang lama. Penunjukan dilakukan oleh DPP PDI-P.
” Nah ini yang perlu dicamkan baik-baik oleh DPC. Penentuan bakal calon Bupati ditunjuk oleh DPP, meski sudah ada pendaftarnya, maka suara DPC tidak didengar sama yang diatasnya. Dan sekarang bisa juga bernasib seperti itu, pengganti Ketua DPRD Kabupaten Malang, ditunjuk oleh pusat, mekanisme tidak berjalan disini. Ini namanya DPC PDI-P kabupaten Malang gak ada siunge (taringnya), alias mandul,” tambah Khoesairi.
Lebih jauh Khoesairi meminta ketegasan dari DPC PDI-P untuk bersikap tegas dalam menentuk sikap serta memberikan masukan valid ke DPP agar lebih didengar dan dipercaya usulannya.
“Sudahlah para dewan yang baru itu diam saja, jam terbangnya di politik kan masih tipis-tipis. Belum waktunya jadi Ketua ya sudah, jangan ngotot. Nanti kalau kesandung masalah bingung,”pungkas Khoesairi. (Agb/Arf)