JAVASATU.COM-MALANG- Kendati telah diresmikan sejak tiga tahun lalu, kolam bertaraf internasional yang berada di area Stadion Kanjuruhan Kecamatan Kepanjen Kabupaten Malang itu, hingga saat ini belum juga difungsikan secara optimal.
Kolam renang yang dibangun sejak tahun 2016 hingga 2019, sejatinya sudah diserahkan dari Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Cipta Karya (DPKPCK) ke Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Malang. Akan tetapi masih ada sejumlah pekerjaan rumah (PR) yang perlu dirampungkan oleh DPKPCK, selaku pelaksana pembangunan.
“Sudah beroperasi, tapi belum maksimal. Memang sudah dibuka untuk umum. Tapi untuk umum pun hanya untuk latihan bagi atlet. Soalnya baru kolam yang ada di dalam (gedung) itu cukup dalam, sekitar 2,75 meter kedalamannya,” ujar Kepala Dispora Kabupaten Malang, Nazaruddin, Senin (8/8/2022).
Salah satu bangunan yang perlu dirampungkan adalah di bagian lompat indah. Berdasarkan data yang dihimpun, untuk pekerjaan tersebut sudah dianggarkan sekitar Rp 500 juta. Dan sudah masuk pada proses lelang pada tahun anggaran 2022 ini.
“Kabarnya sudah (dilelang), kalau tidak salah sekitar Rp 500 juta. Itu dianggarkan sebelum PAK (Perubahan Anggaran Keuangan) ini ya,” terang pria yang akrab disapa Nazar ini.
Selain itu, beberapa pekerjaan juga masih perlu dirampungkan untuk kolam yang berada di bagian luar. Nazar mengatakan, bahwa pihaknya tidak dapat memastikan apakah untuk bagian luar termasuk ke dalam agenda pekerjaan pada tahun ini.
“Coba detilnya tanyakan ke (Dinas) Cipta Karya. Saya juga belum ngecek, apakah masuk agenda (pekerjaan) tahun ini. Kalau memang belum, mungkin bisa saya usulkan ke Cipta Karya untuk dimasukan melalui PAK,” jelas Nazar.
Secara umum ada tiga bagian pada area Kolam Renang Kanjuruhan tersebut. Yakni kolam indoor, kolam outdoor dan kolam yang digunakan sebagai venue loncat indah. Dari ketiga bagian tersebut, yang sudah beroperasi adalah kolam indoor.
Sementara itu pantauan di lapangan terlihat, bagian kolam indoor sudah dibuka untuk umum. Masyarakat yang masuk harus membayar tiket sebesar Rp 15.000. Selain itu, kolam tersebut biasanya juga digunakan untuk latihan bagi para atlet.
Sedang untuk kolam outdoor terlihat masih belum difungsikan. Jika dilihat kolam tersebut sudah bersih, namun belum terisi air. Beberapa fasilitas juga sudah nampak terpasang. Seperti tribun lengkap dengan atapnya.
Selanjutnya untuk bagian kolam yang menjadi venue loncat indah, terlihat cukup memprihatinkan. Pada bagian kolam terlihat sangat kotor. Air di dalam kolam berwarna hijau dan dipenuhi lumut. Selain itu, di bagian papan loncatnya juga terlihat dipenuhi kotoran berwarna hitam. (Agb/Nuh)