JAVASATU.COM-MALANG- Camat Kedungkandang, Fahmi Fauzan AZ melakukan kunjungan kerja dan diskusi seni budaya di Ruang Kerja Seni Budaya Arik Dengklur Angklung, yang beralamat di Lesanpuro gang 12 RT 06 RW09, Kecamatan Kedungkandang Kota Malang, Selasa (06/02/2024).
Beberapa hal yang menjadi perbincangan adalah strategi pengembangan ekosistem ekonomi kreatif berbasis seni budaya di Kecamatan Kedungkandang. Kata Fahmi, dengan adanya 12 kelurahan di Kecamatan Kedungkandang, diharapkan mampu mengembangkan seluruh potensi yang ada untuk membangun ekosistem ekonomi kreatif berbasis seni budaya.
Pembahasan juga berkembang, bukan hanya perihal peningkatan ekonomi dan kesejahteraan seluruh warga Kecamatan Kedungkandang Kota Malang. Tetapi juga perihal pengembangan beberapa program kesehatan masyarakat berbasis olahraga tradisional, yang juga terdapat di dalam seni atraksi seni budaya. Seperti di dalam Bantengan dan Jaran Kepang, yang juga mempunyai unsur gerak olah tari dan olahraga. Khususnya pada pencak silat dan bela diri tradisional.
Menurut Fahmi Fauzan AZ, bahwa untuk mengembangkan ekosistem ekonomi kreatif di 12 kelurahan yang ada di Kecamatan Kedungkandang, seni budaya mempunyai potensi yang sangat besar. Di dalamnya termasuk beberapa unsur ekonomi kreatif. Yaitu Kriya, Seni Pertunjukan, dan lain-lainnya.
Oleh karena itu, masih menurut Fahmi Fauzan AZ, bersama seluruh elemen masyarakat di Kecamatan Kedungkandang, harus bisa dikembangkan komunikasi yang efektif, produktif dan progresif. Untuk bersama-sama membangun Kecamatan Kedungkandang dari ekosistem ekonomi kreatif berbasis seni budaya.
“Ada beberapa program prioritas yang hendak kita kembangkan di Kecamatan Kedungkandang. Termasuk bagaimana mengembangkan ekosistem ekonomi kreatif berbasis seni budaya. Ada beberapa workshop kriya, batik, kuliner, seni pertunjukan, perfilman dan lain-lainnya. Yang fokusnya mengangkat seluruh potensi seni budaya di 12 kelurahan yang ada di Kecamatan Kedungkandang,” ujar Fahmi Fauzan AZ, selaku Camat Kedungkandang, Selasa (06/02/2024).
“Pertemuan hari ini di tempat kerja Arik Dengklur Angklung, adalah upaya untuk mendapatkan masukan strategis untuk memperkuat daya dukung pengembangan ekosistem ekonomi kreatif berbasis seni budaya di Kecamatan Kedungkandang. Kita sangat terbuka untuk mendapatkan masukan, saran dan pemikiran dari seluruh warga Kecamatan Kedungkandang,” sambung Fahmi Fauzan AZ, saat diskusi bersama pelaku seni budaya di Kecamatan Kedungkandang.
Sementara itu, Arik Dengklur Angklung, yang dikenal sebagai pelaku, pengabdi dan pembuat peralatan kesenian tradisional, mengatakan bahwa apapun upaya dari Pemkot Malang, dalam hal ini melalui Camat Kedungkandang, untuk mengembangkan ekosistem ekonomi kreatif berbasis seni budaya di Kecamatan Kedungkandang, harus didukung bersama. Karena memang potensi terbesar Kecamatan Kedungkandang Kota Malang adalah seni budaya. Menurutnya, sangat dibutuhkan pendekatan yang tepat dan strategis, jika hendak menggerakkan seluruh pelaku, pengabdi dan pelestari kebudayaan di Kecamatan Kedungkandang.
“Ada banyak kelompok dan komunitas seni budaya dan seni atraksi tradisi di Kecamatan Kedungkandang. Mulai dari bantengan, jaran kepang, pencak silat, dan lain-lainnya. Sekarang, bagaimana kita bersama-sama menggerakkan semua potensi tersebut, untuk membangun Kecamatan Kedungkandang Kota Malang,’ ungkp Arik Dengklur Angklung, yang karya-karya peralatan seni budaya produksinya sudah banyak tersebar di seluruh Indonesia.
“Seni pertunjukkan pada setiap gelaran atraksi budaya, selalu menarik minat banyak masyarakat. Hal ini tentu harus terus dikembangkan. Agar ekosistemnya bisa berdampak pada pembangunan daerah Kecamatan Kedungkandang pada khususnya, dan Kota Malang pada umumnya. Peluangnya sangat besar. Ini sangat membutuhkan aspirasi dan partisipasi dari semua pihak,” sambung Arik Dengklur Angklung, yang dikenal sebagai salah satu Ikon Manusia Nusantara pada salah satu program acara televisi nasional.
Salah satu pelestari seni atraksi tradisi di Kota Malang, Wahyu Eko Setiawan, juga turut hadir dalam diskusi pengembangan ekosistem ekonomi kreatif berbasis seni budaya tersebut. Ia mengatakan bahwa Kecamatan Kedungkandang memang sangat berpotensi besar jika hendak mengembangkan berbagai program kerja ekonomi kreatif berbasis seni budaya. Menurutnya, di beberapa kelurahan yang ada di Kecamatan Kedungkandang, bahkan mempunyai karakter atau ciri khas yang unik, orisinil dan otentik pada seni atraksi tradisi dan budaya. Termasuk karya-karya Arik Dengklur Angklung, juga sangat memberikan sumbangsih perkembangan seni atraksi tradisi di Malang Raya. Bahkan levelnya juga Jawa Timur dan Nasional.
“Sebenarnya, peningkatan perekonomian akan diperoleh secara sustainable dan sirkular, ketika kita bersama-sama mampu mengembangkan ekosistem ekonomi kreatif berbasis seni budaya. Kecamatan Kedungkandang sudah punya semua potensi yang dibutuhkan untuk membangunnya. Sekarang, yang dibutuhkan adalah langkah kongkrit pada program kerjanya. Semoga, Camat Kedungkandang mampu menjalankannya ke depan. Ini sangat membutuhkan aspirasi dan partisipasi semua pihak,” ungkap Wahyu Eko Setiawan, yang akrab disapa Sam WES di Kota Malang. (Jup)