JAVASATU.COM-GRESIK- Dibalik kemeriahan perayaan Cap Go Meh di Klenteng Kim Hin Kiong di Jalan Setia Budi Kabupaten Gresik menyimpan makna. Cap Go Meh yang menjadi penutup rangkaian peringatan tahun baru Imlek 2023 dimeriahkan pertunjukan seni barongsai dan liong atau naga yang diperankan para pemuda.
Ketua Klenteng Tempat Ibadah Tri Dharma (TITD) Kim Hin Kiong, Tan Jun Hwat mengungkapkan, perayaan Cap Go Meh di Klenteng Kim Hin Kiong Gresik ini tidak hanya dihadiri warga keturunan Tionghoa, tetapi juga warga lokal Gresik, serta segenap tokoh lintas agama.
“Perayaan Cap Go Meh ini merupakan budaya penutup tahun baru Imlek 2574. Nah khusus di Klenteng Kim Hin Kiong ini dimeriahkan pertunjukan barongsai dan naga, yang mempunyai makna kebersamaan dan semangat kerukunan serta persatuan keberagaman khususnya di Gresik,” kata Ketua Klenteng Tempat Ibadah Tri Dharma (TITD) Kim Hin Kiong, Tan Jun Hwat, Minggu (5/2/2023).
Tan menjelaskan, pertunjukan barongsai dan liong dalam perayaan Cap Go Meh ini dapat memberikan kesejukan tidak hanya untuk umat Tionghoa, tetapi juga masyarakat sekitar tempat ibadah Klenteng Kim Hin Kiong.
“Mudah-mudahan dengan perayaan Cap Go Meh ini dapat memberikan kesejukan dan kerukunan. Jadi meskipun kita hidup di Indonesia dalam keberagaman etnis dan budaya, tetapi kita tetap bergandeng tangan dan senantiasa rukun hidup bersama-sama,” jelasnya.
Tak hanya pertunjukan seni barongsai dan liong, ratusan masyarakat yang hadir juga disuguhi makanan khas di setiap perayaan Cap Go Meh, yakni menu hidangan lontong kari ayam, dengan lauk ayam, rebung, serta beragam sayur lainnya.
“Istilahnya ini dalam rangka perayaan Cap Go Meh kita sekaligus berbagi kebahagiaan kepada semua, tidak hanya umat Tionghoa tetapi juga seluruh masyarakat,” tandas dia.
Pihaknya juga akan terus berusaha melestarikan tradisi barongsai dan liong dalam setiap perayaan Cap Go Meh di Klenteng Kim Hin Kiong.
Menurutnya, tradisi ini tidak hanya bagian dari keyakinan ajaran Tri Darma yakni Buddha Konghucu. Tetapi juga jadi warisan budaya masyarakat keturunan Tionghoa.
Tambahan informasi, hadir dalam perayaan Cap Go Meh tersebut, sejumlah tokoh yang tergabung dalam Forum Masyarakat Gresik Pecinta Keberagaman (Forgamam) meliputi umat Islam, Kristen, Katolik, dan Hindu, serta tamu undangan lainnya. (Bas/Arf)