JAVASATU.COM- Seniman muda berbakat Oliver Wihardja kembali mencuri perhatian publik seni rupa Tanah Air lewat pameran tunggalnya bertajuk From Chinatown With Love yang digelar di ajang Art Jakarta 2025, JIEXPO Kemayoran, Jakarta Pusat, pada 3–5 Oktober 2025.

Dalam pameran keempatnya ini, Oliver, yang baru berusia 23 tahun menghadirkan lukisan-lukisan yang merekam denyut kehidupan kawasan pecinan di Asia Tenggara.
“Semua ini terinspirasi dari Jakarta, Semarang, dan Singapura,” ujar Oliver, Senin (6/10/2025).
Karya dalam From Chinatown With Love berakar dari pengalaman pribadi Oliver sebagai bagian dari keluarga Tionghoa. Sejak kecil, ia akrab dengan tradisi Imlek, membuat shui jiao, sarapan dim sum, serta merayakan kebersamaan keluarga di Semarang.
Kedekatannya dengan Pecinan Semarang, terutama dengan pamannya, Harjanto Halim, Ketua Perkumpulan Sosial Boen Hian Tong, memberinya inspirasi besar dalam menciptakan koleksi ini.
Melalui sapuan kuasnya, Oliver menampilkan suasana khas kawasan pecinan: anak-anak bermain di gang sempit, tukang cukur yang akrab dengan pelanggan, hingga perajin yang tekun menjaga warisan leluhur.
Perjalanan seni Oliver bermula dari terapi. Didiagnosis autisme sejak usia 3,5 tahun, ia mulai melukis sejak umur enam tahun. Aktivitas itu kemudian berkembang menjadi panggilan hidup.
Pada usia 16 tahun, Oliver meraih pengakuan internasional setelah memenangkan hadiah pertama di ANCA World Autism Festival di Vancouver, Kanada, tahun 2017.
Sejak pameran perdananya Walk With Me pada 2022, Oliver telah mengerjakan berbagai proyek seni untuk UNIQLO Indonesia, Gereja Blessed Sacrament, hingga Mount Alvernia Hospital di Singapura.
Karya-karyanya kini menjadi koleksi institusi seperti Rumah Sakit Mayapada Surabaya dan Gereja St. Maria Perawan Ratu.
Karya Oliver di Art Jakarta juga menarik perhatian sejumlah tokoh penting. Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Veronica Tan serta Wakil Menteri Ekonomi Kreatif Irene Umar terlihat mengunjungi booth Oliver.
Keduanya memberikan apresiasi atas semangat dan kontribusi Oliver dalam menghadirkan inklusivitas serta keberagaman budaya melalui seni rupa.
Tak hanya menampilkan karya, Oliver juga menyalurkan sebagian hasil penjualan lukisan untuk Perkumpulan Sosial Boen Hian Tong di Semarang, organisasi yang aktif melestarikan sejarah dan budaya Pecinan.
Melalui From Chinatown With Love, Oliver Wihardja bukan hanya menorehkan warna di atas kanvas, tetapi juga merayakan ketangguhan komunitas, kehangatan tradisi, serta keberlanjutan identitas budaya Tionghoa di Indonesia dan Asia Tenggara. (las/arf)