JAVASATU.COM-GRESIK- Di penghujung tahun 2022, Kelurahan Kroman Kecamatan/Kabupaten Gresik menggelar Festival Badhogan dan Budaya, Sabtu (31/12/2022).

Festival yang diinisiasi Pokdarwis Leckoh Kroman ini dipusatkan di Jalan Hasyim Asy’ari Kalitutup Kroman diikuti 86 UKM. Rinciannya, 62 UKM dari Kroman, 10 UKM dari Sukodono. 12 UKM dari Kemuteran, Tlogo Pojok, Pakelingan. Total ada 143 menu makanan, minuman dan jajanan zaman dulu atau Jadul serta kekinian.
“Festival ini diinisiasi oleh Pokdarwis Leckoh Kroman tujuannya adalah mengenang makanan zaman dulu agar tidak ditelan zaman. Karena Kroman Sogeh (kaya) ROSO (rasa). Intinya dengan adanya festival ini selain membangkitkan roda ekonomi masyarakat juga melestarikan makanan-makanan khas zaman dulu,” terang Lurah Kroman, Agus Hariono, Sabtu (31/12/2022).
Selain makanan, ungkap Agus, festival ini juga menyuguhkan berbagai budaya dan seni seperti, Bedug Teter, Kroman Bercerita, Pencak silat, dan Pencak macan.
“Utamanya adalah untuk melestarikan seni budaya kerakyatan, terutama khas Kabupaten Gresik,” ucapnya.
Ketua Pokdarwis Leckoh Kroman, Samsul menambahkan, acara ini juga untuk mengangkat potensi yang dimiliki Kelurahan Kroman. Terutama sektor kuliner dan wisata serta seni budaya.
“Kami bersama tokoh pemuda dan masyarakat serta dukungan semua pihak ingin menunjukkan kepada khalayak umum bahwa Kroman memiliki potensi yang bisa dikembangkan. Semoga kegiatan seperti ini dapat terus dilakukan di tahun mendatang,” ungkap Samsul.
Festival juga dihadiri Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Gresik, Achmad Washil Miftahul Rachman mengharapkan festival ini bisa diselenggarakan setiap tahun.
“Dan lebih banyak lagi menampilkan seni budaya di sekitar Bandar Grissee. Ini juga untuk menopang geliat perekonomian masyarakat Gresik,” kata Washil.
Sementara itu, M. Fither Kuntajaya, Analis Kebijakan Ahli Pariwisata saat hadir mewakili Kadisparekrafbudpora Kabupaten Gresik berharap, event seperti ini bisa diadopsi oleh kelurahan dan desa di Kabupaten Gresik, terutama yang berada di sekitaran Bandar Grissee.
“Bisa diselenggarakan secara bergiliran. Misal di bulan Januari di Kelurahan Bedilan dan seterusnya. Sehingga perekonomian di Bandar Grissee juga menggeliat. Terutama di sektor kuliner Khas Gresik,” ungkap Fither.
Perlu diketahui, Badhogan artinya makanan. Pelaksanaan festival Badhogan dan Budaya dimotori Pokdarwis Leckoh Kroman dan didukung Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gresik melalui Disparekrafbudpora, Dinas Perhubungan, Diskominfo. Juga, Karang Taruna Adhigana Kroman, Ketua LKMK Kroman Muh Kholil, Kader Kesehatan serta PKK Kelurahan Kroman. Serta para koordinator dari RW 1 hingga 3 di wilayah setempat.
Sedangkan pendanaan berasal dari pelaku UKM, masyarakat Kroman serta perusahaan antara lain, PT. Petrokimia Gresik, Pertamina Lubricants, UD. Percetakan Karya Duta, RS. Muhammadiyah dan Koperasi Nelayan Alfarizi.
Tambahan informasi, Ketua pelaksana festival Badhogan dan Budaya Achmad Irwan, Wakil Ketua Muh. Alief Romadhoni, Sekretaris Asifah dan Bendahara Ali Wafa
Acara juga dimeriahkan pemain organ musik tunggal dan ditutup penampilan Adhigana A. six Band Kroman. (Bas/Arf)