JAVASATU.COM- TNI membantah keras pernyataan Manajemen Markas Pusat KOMNAS TPNPB-OPM yang menyebut empat pemuda Papua yang kembali ke pangkuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) bukan anggota kelompok bersenjata, melainkan hanya pelajar.

Pernyataan tersebut dinilai sebagai bentuk pengaburan fakta di lapangan. Keempat orang yang dimaksud adalah Eden Tabuni, Eranus Tabuni, Yopi Tabuni, dan Kilitus Murib.
“Mereka bukan sekadar pelajar. Mereka secara sadar dan sukarela menyatakan kembali ke NKRI. Pernyataan itu diucapkan di hadapan aparat, tokoh adat, dan pemerintah setempat. Tidak ada unsur paksaan,” tegas Kapuspen TNI Mayjen TNI Kristomei Sianturi dalam keterangannya, Minggu (13/7/2025).
Menurut TNI, meski keempatnya pernah tercatat sebagai pelajar, mereka telah bergabung aktif dalam kelompok bersenjata OPM. Konflik internal dan rasa takut akan ancaman pembunuhan dari sesama anggota karena dianggap tak loyal menjadi salah satu alasan mereka menyerahkan diri.
“Ini sekaligus membuktikan bahwa OPM secara sistematis mengeksploitasi anak dan remaja untuk aktivitas bersenjata, sebuah pelanggaran terhadap hak anak dan hukum humaniter internasional,” tambah Kristomei.
TNI juga menyayangkan narasi TPNPB-OPM yang mengklaim tidak mengenal keempat nama tersebut. Menurutnya, itu hanyalah manuver menutupi fakta bahwa banyak anggota OPM yang kini memilih keluar karena kecewa dan merasa perjuangan bersenjata tidak membawa masa depan.
“Langkah empat pemuda ini jadi simbol bahwa harapan perubahan datang dari dalam masyarakat sendiri. Banyak yang mulai sadar bahwa jalan kekerasan tak memberi solusi,” ujar Kristomei.
TNI menilai reaksi TPNPB-OPM sebagai bentuk kepanikan karena makin banyak anggotanya yang memilih kembali ke NKRI dan ingin hidup damai. (Saf)