JAVASATU.COM-GRESIK- Terkait adanya penarikan retribusi oleh Disparekrafbudbora Gresik kepada peziarah yang menggunakan kendaraan Elf di wisata religi di Gresik salah satunya di Makam Syekh Maulana Malik Ibrahim, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Gresik, KH. M. Mansoer Shodiq, M.Ag angkat bicara.
Diketahui, penarikan retribusi yang dilakukan oleh pihak Disparekrafbudpora Gresik dimulai sejak hari Senin (26/9/2022). Per orang dikenakan retribusi Rp 1.000 yang hendak berziarah ke Makam Syekh Maulana Malik Ibrahim.
Ketua MUI Gresik, KH. M. Mansoer Shodiq memberikan saran agar jangan melakukan penarikan retribusi bagi pengguna Elf yang hendak melakukan ziarah ke Makam Syekh Maulana Malik Ibrahim, serta ke wisata religi lainnya seperti Sunan Giri-Sunan Prapen.
“Kepada dinas terkait lebih baik fungsi terminal bus pariwisata di maksimalkan. Rute bus pariwisata khusus peziarah lebih diberi kemudahan aksesnya serta tidak memberatkan peziarah yang akan berdoa atau ibadah” tegas Ketua MUI Gresik saat dihubungi Javasatu.com, Kamis (29/9/2022).
Berita Sebelumnya: Peziarah Obyek Wisata Religi di Gresik Keberatan Terkait ‘Retribusi’ Dinas Terkait
Diberitakan media ini sebelumnya, Disparekrafbudpora Gresik saat dihubungi media ini melalui sambungan telepon dan pesan aplikasi WhatsApp (WA) tidak merespon, Rabu (28/9/2022). Terlihat pesan WA dibaca tanpa ada jawaban.
Selanjutnya media ini menemui Kepala UPT Destinasi Wisata Kawasan Wisata Gresik dari Dinas Parekrafbudpora Gresik, Sudarmanto, Rabu (28/9/2022). Saat ditemui di areal makam Syekh Maulana Malik Ibrahim, Sudarmanto mengaku hanya melaksanakan tugas atasannya.
“Kami hanya melaksanakan perintah atasan mas, karena pemasukan menurun, kami ditugaskan menarik retribusi Rp1.000 per orang” ucap Sudarmanto singkat, Rabu (28/9/2022).
Sebelumnya, terkait retribusi tersebut juga dikeluhkan sejumlah peziarah. (Bas/Saf)