JAVASATU.COM-SURABAYA- Untuk meningkatkan kemampuan wirausaha, tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) melatih Wanita Tani Kopi dengan membentuk Kampung ‘Wonder Coffee’ di Dusun Durjo Desa Karang Pring Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember.
Tim PKM terdiri dari para dosen Unesa yang diketuai oleh Rediyanto Putra,SE., MSA dan beranggotakan Moh. Danang Bahtiar, S.Pd., M.Pd., Paramitha Nerisafitra, S.ST., M.Kom, dan Ambar Kusumaningsih, SE., Ak., M.A.
Tim PKM memberikan pelatihan selama 6 bulan sejak bulan Juli hingga Desember 2022 dengan beberapa materi tentang teori kewirausahaan, teori informasi teknologi dan teori produk olahan kopi.
“PKM ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan wirausaha wanita tani, kebersihan, dan kesehatan lingkungan kerja mitra” ungkap Ketua Tim PKM Unesa, Rediyanto Putra, dalam keterangan tertulis, Senin (26/9/2022).
Dipilihnya Kabupaten Jember sebagai sasaran PKM, menurut Rediyanto, karena Kabupaten Jember mengalami perkembangan produksi kopi paling signifikan di Jawa Timur pada tahun 2017, yakni dengan pertumbuhan lebih dari 4 kali lipat dari 4.000 ton per tahun menjadi 18.000 ton per tahun.
“Perkembangan pertumbuhan kopi di Jember semakin tinggi karena semakin banyak usaha tani kopi yang berkembang di Kabupaten Jember dalam menghasilkan produk kopi bubuk” kata Rediyanto.
Diungkapkan Rediyanto, kelompok usaha tani kopi di Jember yang mengalami produksi dalam jumlah besar adalah kelompok usaha tani kopi Sumber Kembang Jember.
“Usaha tersebut memiliki potensi dan keunggulan serta mengalami perkembangan pesat. Untuk itu kami melatih para ibu di kelompok itu. Rata-rata perekonomian mereka belum cukup baik” ungkap Rediyanto.
Lebih jauh dirinya menerangkan, pelatihan pengolahan biji kopi tersebut menjadi pekerjaan utama bagi ibu-ibu, meski dalam setahun hanya dua kali panen.
“Dengan demikian, ketika tidak berada pada musim panen maka wanita tani ini tidak mempunyai pekerjaan lainnya” katanya.
Selain itu, menurut dia, kebersihan dan kesehatan lingkungan kerja perlu ditingkatkan untuk menunjang proses produksi yang lancar dan baik.
“Diharapkan kegiatan ini mampu menciptakan kemandirian ekonomi bagi wanita tani kopi dengan melakukan ekspor produk kopi dan lainnya, sehingga berdampak pada peningkatan kemampuan dalam berwirausaha ” pungkas dia. (Bas/Arf)