JAVASATU.COM- Wali Kota Kediri, Vinanda Prameswati, menyampaikan Nota Keuangan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) Tahun Anggaran 2026 dalam Rapat Paripurna DPRD Kota Kediri, Senin (17/11/2025), di Ruang Soekarno-Hatta BKPSDM Kota Kediri. Rapat dipimpin Ketua DPRD Kota Kediri, Firdaus.

Dalam paparan tersebut, Wali Kota yang akrab disapa Mbak Wali menjelaskan bahwa perencanaan pembangunan telah dilakukan secara berjenjang melalui Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang), Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD), serta pembahasan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS).
Pemerintah Kota Kediri menetapkan tema pembangunan “Penguatan Daya Saing Ekonomi melalui Pemerataan Pembangunan, Infrastruktur, dan Peningkatan Produktivitas Menuju Kota yang MAPAN.” Delapan prioritas pembangunan diarahkan untuk menyelaraskan dengan prioritas Provinsi Jawa Timur dan nasional, termasuk pemerataan pembangunan kewilayahan, peningkatan kualitas SDM, infrastruktur, pariwisata, kesejahteraan masyarakat, pelayanan publik, tata ruang dan lingkungan, investasi, serta pengembangan karakter dan kerukunan masyarakat.
Mbak Wali menekankan tantangan fiskal daerah tahun 2026 cukup berat, terutama penurunan alokasi Transfer ke Daerah (TKD) sebesar Rp178,8 miliar.
“Pengurangan ini akan berdampak pada ruang fiskal dan kemampuan membiayai urusan wajib maupun pilihan. Beberapa kegiatan prioritas seperti infrastruktur dasar, kesehatan, dan pendidikan harus disesuaikan skala dan waktu pelaksanaannya,” ujarnya.
Sebagai strategi, Pemkot Kediri mengoptimalkan Pendapatan Asli Daerah, meningkatkan koordinasi dengan pemerintah pusat dan provinsi terkait dana transfer, serta memanfaatkan Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA) sebelumnya untuk menutup defisit.
Dari sisi belanja daerah, fokus diarahkan pada pencapaian prioritas pembangunan, termasuk pendidikan, kesehatan, infrastruktur, ekonomi, jaring pengaman sosial, serta penyediaan sarana prasarana publik.
Rincian anggaran RAPBD 2026 menunjukkan pendapatan daerah sebesar Rp1,255 triliun, sementara belanja daerah direncanakan Rp1,577 triliun. Dengan demikian, RAPBD 2026 Kota Kediri diproyeksikan mengalami defisit sebesar Rp322,4 miliar.
“Demikian gambaran umum RAPBD 2026. Terima kasih atas kerja sama yang terjalin. Semoga pembahasan dan penetapan RAPBD dapat berjalan lancar, tepat waktu, dan memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi masyarakat Kota Kediri,” pungkas Wali Kota. (kur//nuh)