JAVASATU.COM- Pemerintah Kabupaten Gresik medorong capaian pengumpulan Zakat, Infak, dan Sedekah (ZIS) yang belum maksimal menjelang akhir tahun. Hingga Oktober 2025, realisasi pengumpulan ZIS baru mencapai Rp22 miliar, atau 75 persen dari target Rp35 miliar.

Kondisi tersebut disampaikan Sekretaris Daerah Gresik, Achmad Washil Miftahul Rachman, dalam Rapat Koordinasi Pengumpulan dan Pendistribusian ZIS serta Baznas Award 2025 di Gresik, Rabu (26/11/2025).
“Target ZIS tahun ini sebesar Rp35 miliar. Capaian kita masih di angka 75 persen. Diperlukan percepatan, terutama dari kontribusi ASN dan PPPK di lingkungan Pemkab Gresik,” tegasnya.
Washil menyebut ada dua titik krusial yang harus diperkuat untuk mengejar target hingga akhir tahun. Pertama, meningkatkan kontribusi ASN dan PPPK dari OPD yang capaian ZIS-nya masih rendah. Kedua, mengaktifkan Unit Pengumpul Zakat (UPZ) desa dan kelurahan sebagai potensi terbesar pengumpulan zakat di masyarakat.
“UPZ desa dan kelurahan memiliki potensi besar. Perlu literasi zakat yang lebih kuat dan kolaborasi dengan tokoh agama agar optimal,” ujarnya.
Perwakilan Baznas Provinsi Jawa Timur menambahkan bahwa percepatan pengumpulan harus dibarengi audit dan pengawasan distribusi agar penyaluran tetap tepat sasaran. Hal ini dinilai penting untuk menjaga kepercayaan publik terhadap lembaga pengelola zakat.
Sementara itu, Ketua Baznas Gresik Muhamad Mujib menjelaskan bahwa Baznas Award diberikan sebagai bentuk apresiasi sekaligus motivasi bagi UPZ berprestasi dalam pengumpulan ZIS.
“Penghargaan ini kami berikan untuk memacu UPZ lain meningkatkan jangkauan dan pelayanan kepada para muzakki,” kata Mujib. (bas/arf)