email: javasatu888@gmail.com
  • Beranda
  • PENDIDIKAN
  • KESEHATAN
  • EKONOMI
  • PEMERINTAHAN
  • POLITIK
  • HUKUM
  • OLAHRAGA
  • WISATA & KULINER
  • ESAI
Javasatu.com
Sabtu, 1 November 2025
No Result
View All Result
Javasatu.com
No Result
View All Result

Ribuan Sapi di Pujon Kabupaten Malang Terindikasi PMK

by Agung Baskoro
3 Juni 2022

JAVASATU.COM-MALANG- Penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK) rupanya sulit untuk ditekan, bahkan di salah satu kecamatan di Kabupaten Malang sudah ribuan ekor sapi yang terjangkit wabah tersebut.

Muspika Pujon menggelar Rakor. (Foto: Istimewa)

Data yang dihimpun di lapangan menyebut, dari 1.545 ekor sapi, yang sudah terindikasi PMK sebanyak 1.255 ekor, dan itu terjadi di Kecamatan Pujon Kabupaten Malang.

Dari jumlah sapi yang sakit dan terindikasi PMK tersebut, sebanyak 83 ekor sapi tercatat telah mati. Rinciannya, 48 ekor sapi dewasa dan sebanyak 35 ekor sapi anakan.

Menyikapi hal tersebut, Muspika Pujon mengaku telah menggelar rapat koordinasi dalam rangka memonitoring pencegahan dan pengendalian PMK pada hewan ternak.

ADVERTISEMENT

Hal tersebut dibenarkan Camat Pujon Akhmad Taufiq Juniarto, bahwa memang kurang lebih ada 1.500 sapi di wilayahnya yang terindikasi PMK. Namun dari laporan yang ia terima, juga diimbangi dengan tingkat kesembuhan.

“Kalau detilnya masih saya lihat datanya dulu. Kalau 1.500 an yang sakit memang sepertinya iya. Tapi bukan satu dusun atau desa. Sementara kalau populasi ternak sapi di sini (Pujon) itu banyak, sampai 21 ribu ekor. Kalau yang mati enggak sampai 100,” ujar Taufiq, Jumat (3/6/2022).

Sedangkan upaya penanganan dan pengendalian PMK, Taufiq menyebut, Muspika Pujon sudah menggelar rakor setidaknya sebanyak 3 kali, guna memastikan penanganan pada ternak yang terindikasi PMK.

BacaJuga :

Anak di Tumpang Malang Adukan Ibu ke 110, Polisi Mediasi dan Beri Nasihat

Curi HP di Dasbor Motor, Pria Malang Ditangkap Polisi Usai Terekam CCTV

“Kalau rakor Muspika (Pujon) kita kemarin sudah. Ini sebagai tindak lanjut, Anggota DPRD Kabupaten Malang bersama pihak Dinas Peternakan monitoring perkembangannya,” jelas Taufiq.

Sementara itu, jumlah sapi di Pujon yang terindikasi PMK tersebut masih belum dapat dipastikan. Pasalnya, data terakhir yang dihimpun Javasatu.com, pada 30 Mei 2022 lalu, total sapi di Kabupaten Malang yang terindikasi PMK ada sebanyak 1.696 ekor.

Terpisah, Plt Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Kabupaten Malang, Nurcahyo menyebut bahwa jumlah itu ternyata masih belum keseluruhan. Sebab menurutnya, masih terdapat data yang belum terinventarisir dan belum dapat disampaikan.

“Data yang masuk ke kami, soalnya ada data yang di luar itu tidak bisa tersampaikan. Yang masuk di kami, itu sampai saat ini sudah sekitar 1.696,” ujar Nurcahyo, Senin (30/5/2022) lalu.

Nurcahyo menjelaskan, dari Jumlah 1.696 ekor sapi yang terindikasi PMK tersebut, paling banyak terdapat di wilayah Kecamatan Ngantang. Yakni ada sekitar 1.065 ekor sapi yang terindikasi PMK. Sedangkan total populasi sapi di wilayah tersebut mencapai 18.500 ekor. (Agb/Saf)

Bagikan ini:

  • Klik untuk berbagi di WhatsApp(Membuka di jendela yang baru) WhatsApp
  • Klik untuk berbagi di X(Membuka di jendela yang baru) X
  • Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru) Facebook
Tags: Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten MalangKecamatan PujonPenyakit Mulut dan KukuPMK Kabupaten Malang

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

BERITA TERBARU

Anak di Tumpang Malang Adukan Ibu ke 110, Polisi Mediasi dan Beri Nasihat

Curi HP di Dasbor Motor, Pria Malang Ditangkap Polisi Usai Terekam CCTV

ADVERTISEMENT

Helmi Museum Keris Madura dan TosanAji.id Sepakat Kembangkan Ekosistem Inovasi Budaya Tosan Aji

Apa Manfaat Kota Malang Masuk Jejaring Kota Kreatif Dunia UNESCO?

Ratusan Doorprize dan 1.000 Porsi Soto Bakal Meriahkan HUT ke-9 Lindu Aji Kudus

Prev Next

POPULER HARI INI

Malang Resmi Jadi Kota Kreatif Dunia UNESCO, Bersanding dengan Varna Bulgaria di Bidang Media Arts

Fakta di Balik Tembok Griya Shanta Malang yang Akan Dibongkar, Ada Pagar Besi

Apa Manfaat Kota Malang Masuk Jejaring Kota Kreatif Dunia UNESCO?

Pengamat Nasky Nilai Jaga Jakarta Tanpa Narkoba Bukti Kepemimpinan Tegas Kepala BNN

Rendra Masdrajad Desak Pemprov Jatim Percepat Proyek Drainase Suhat Malang

BERITA LAINNYA

Ratusan Doorprize dan 1.000 Porsi Soto Bakal Meriahkan HUT ke-9 Lindu Aji Kudus

Pengamat Nasky Nilai Jaga Jakarta Tanpa Narkoba Bukti Kepemimpinan Tegas Kepala BNN

Difpala Taklukkan Tiga Gunung Termasuk Welirang, Kampanyekan Pendakian Inklusif dan Aman bagi Difabel

Institut STIAMI Luncurkan Production House Communication, Cetak Mahasiswa Kreatif di Era Digital

Irjen Pol Endi Sutendi Jabat Kapolda Sulteng, LAKSI: Perkuat Kepercayaan Publik terhadap Polri

Prev Next

BERITA KHUSUS

DPRD Kabupaten Malang dan Bupati Sanusi Sepakat Perkuat Tata Kelola Daerah

RSUD Gresik Sehati Resmi Dibuka, Percepat Akses Layanan Kesehatan di Gresik Selatan

Prev Next

POPULER MINGGU INI

Pesona Rasa dan Budaya Nusantara Gresik 2025, Dorong UMKM Lokal Naik Kelas

Fakta di Balik Tembok Griya Shanta Malang yang Akan Dibongkar, Ada Pagar Besi

Malang Resmi Jadi Kota Kreatif Dunia UNESCO, Bersanding dengan Varna Bulgaria di Bidang Media Arts

OPINI: Maraknya Verbal Suku Kata “Cuk” di Kalangan Pelajar

BRI Dorong Pemberdayaan Ekonomi Desa Lewat Program Desa BRILiaN di Pacitan

  • Tentang Javasatu
  • Redaksi
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Siber
  • Kode Perilaku Perusahaan
  • Perlindungan Wartawan

© 2025 Javasatu. All Right Reserved

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

  • Beranda
  • PENDIDIKAN
  • KESEHATAN
  • EKONOMI
  • PEMERINTAHAN
  • POLITIK
  • HUKUM
  • OLAHRAGA
  • WISATA & KULINER
  • ESAI

© 2025 Javasatu. All Right Reserved