JAVASATU.COM-BLITAR- Memperingati Tahun Baru Islam 1 Muharam 1445 hijriah atau 2023 masehi yang bertepatan dengan perayaan awal bulan Sura yang menjadi awal tahun baru dalam kalender Jawa 1957, Paguyuban Asih Mring Sesami melakukan wilujengan atau slametan malam 1 Suro pada Kamis (20/07/2023) bertempat di Padepokan Asih Mring Sesami, Eyang Handoko Kusumo desa Babadan, kecamatan Kesamben, kabupaten Blitar, provinsi Jawa Timur.

Selain diikuti para anggota payuban, acara yang mengusung tema ‘Tatanan Anyar Nggayuh Kamulyan’ juga diikuti masyarakat setempat.
Pengasuh paguyuban Asih Mring Sesami, Puji Rahayu Setyaningsih mengatakan, wilujengan di awal bulan Suro setiap tahun dilaksanakan oleh paguyuban Asih Mring Sesami.
“Wilujengan setiap malam satu Suro setiap tahun dilakukan,” tegasnya.
Menurut dia, orang Jawa harus mengetahui serta memahami adat istiadat dan tradisi orang Jawa.
“Untuk itu, kami terus akan melestarikan tradisi Jawa. Karena kami hidup di tanah Jawa. Terus akan akmi pegang teguh adat istiada dan tradisi Jawa,” ujarnya.

Ia berharap, dengan diadakannya slametan di awal bulan Sura akan mendapatkan keberkahan, kemanan dan keselamatan untuk menjalani hidup ke depan.
“Mudah-mudahan ke depan kita diberikan kelancaran rezeki oleh tuhan yang maha esa,” ucapnya.
Terkait tema ‘Tatanan Anyar Nggayuh Kamulyan’, ia menerangkan, sebagai orang Jawa harus memiliki tata krama dalam menjalankan hidup. Untuk tuntunan kehidupan sehari-hari.
“Mudah-mudahan dengan tatanan anyar (baru) ini, semua anak-anak saya (anggota Asih Mrig Sesami-Red) diberikan kekuatan untuk menghadapi hidup yang penuh dengan suka duka,” pungkasnya.

Salah satu anggota Asih Mring Sesami, Angga Arya mengaku belajar banyak tentang kebudayaan Jawa semenjak bergabung dengan paguyuban Asih Mring Sesami.
“Kita harus melestarikan tradisi dan ada kebudayaan Jawa. Karena kita hidup di tanah Jawa. Kami akan terus melestarikan budaya Jawa, janga lupakan Ari-ari. Jangan lupa pitutur luhur dari para leluhur, yang menuntun kita semua,” ujarnya.

Sementara itu, di prosesi acara. 11 tembang macapat dilantunkan oleh Ki Bakir Barada, Ki KRT Parno Wibakso, Ki Abdul Nafik Safei, Ki H. Wahyu Bawono.
11 temabng itu meliputi, Maskumambang, Mijil, Sinom, Kinanthi, Asmaradana, Gambuh, Dhandhanggula, Durma/darma, Pangkur, Megatruh dan Pucung.
Sedang di prosesi wilujengan, diawali Puji Rahayu Setyaningsih membagi sekar setaman dan air yang diambil dari Pamuksan dan Sendang Tirto Kamandanu Pamuksan Sri Aji Jayabaya desa Pagu Kediri.
Acara diakhiri dengan doa, yang sebelumnya dilaksanakan ikrar bersama. (Kir/Arf)