JAVASATU.COM-MALANG- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang mengingatkan masyarakat untuk waspada terhadap perubahan cuaca ekstrem yang terjadi belakangan ini.
Plt. Kepala BPBD Kabupaten Malang, Ichwanul Muslimin menyebutkan bahwa cuaca ekstrem ini dipicu oleh anomali iklim El Nino dan El Nina.
Ichwanul menjelaskan bahwa saat ini, menurut prakiraan BMKG, musim hujan belum dimulai. Namun, adanya interaksi antara El Nino dan El Nina menciptakan cuaca yang tidak menentu.
“Ini belum musim hujan, tapi ada anomali akibat singgungan El Nino dan El Nina, disebut pancaroba. Perkiraan BMKG, musim hujan baru akan terjadi akhir Oktober,” ujarnya, Kamis (26/9/2024).
Ia juga mengimbau masyarakat yang hendak bepergian agar selalu memantau prakiraan cuaca terbaru, mengingat cuaca ekstrem masih berpotensi terjadi dalam waktu dekat.
“Kepada masyarakat Kabupaten Malang, jika akan melakukan perjalanan, mohon perhatikan prakiraan cuaca. Setiap tiga hari sekali ada perubahan cuaca ekstrem,” tambahnya.
BPBD Kabupaten Malang terus melakukan mitigasi sebagai bentuk antisipasi terhadap kemungkinan terjadinya bencana alam. Ichwanul menyatakan pihaknya telah menyebarkan surat edaran kepada camat dan desa untuk meningkatkan kewaspadaan.
“Kami tetap melakukan mitigasi dan pendekatan kepada masyarakat, terutama yang sudah terdeteksi berada di wilayah rawan bencana,” jelasnya.
Lebih jauh, fenomena iklim ini menyebabkan hujan turun secara tidak merata, sehingga beberapa wilayah, khususnya di Malang Selatan, masih mengalami kekeringan.
“Dampaknya, di beberapa tempat seperti Malang Kota hujan deras, namun di Malang Selatan belum, sehingga kekeringan masih terjadi,” pungkas Ichwanul.
BPBD mengingatkan, hujan di wilayah hulu bisa menyebabkan dampak signifikan di hilir, yang perlu diantisipasi oleh masyarakat setempat. (Agb/Nuh)