JAVASATU.COM-MALANG- Bertepatan dengan tahun baru Islam 1 Muharam atau bulan Suro, warga Kelurahan Arjosari, Kecamatan Blimbing, Kota Malang menggelar kirab budaya, doa dan sholawat. Atau yang biasa dikenal sedekah bumi/selamatan desa.
Acara yang digelar secara rutin ini juga dalam rangka memperingati haul bakti luhur para sesepuh wilayah setempat.
Perayaan ini berlangsung meriah dengan melibatkan 3 Rukun Warga (RW) dan 7 Rukun Tetangga (RT) di Kelurahan Arjosari. Dalam perayaan kali ini mengusung tema ‘Arjosari Suro Merdeka’.
“Gelaran ini rutin sejak 2012, yang kirab, doa dan shalawat memohon keselamatan bagi para sesepuh yang dahulu menemukan dan membabat alas kawasan Arjosari sampai sekarang” tutur Ketua RW01 Kelurahan Arjosari, Firman Hardiansyah.
Rangkaian acara berlangsung sejak pagi diawali dengan Khotmil Quran, Kirab, dan Sholawat. Sengaja dikonsep sebagai kirab shalawat agar bisa diakomodir seluruh warga.
“Konsepnya perayaan kecil-kecilan. Sengaja Kirab Sholawat karena bisa diakomodir semua. Sebagai wujud rasa syukur terhadap hasil bumi kita dan berharap agar Arjosari bisa bangkit, guyub rukun selawase (tetap rukun selamanya, red). Serta bangkit dalam mencapai cita cita” bebernya.
Dalam kirab kali ini akan berakhir pada penutupan Syuro, tanggal 26, 27, 28 Agustus 2022 dengan diadakannya pasar Syuro dilingkup kecil yang lebih meriah di beberapa RW.
“Kami berharap dengan kirab ini warga mendapat syafaat untuk ketentraman warga Kampung” pungkasnya.
Sementara peserta Kirab Budaya, Doa dan Shalawat dari RW01 RT08 Kelurahan Arjosari nampak semangat dalam mengikuti kirab tahun ini. Mereka bersuka cita dengan mengarak hasil buminya keliling Kelurahan Arjosari.
“Tadi kami dari RT 8 menurunkan hasil umum ketahanan pangan dari warga. Juga ada sekitar 40 orang yang ikut, 20 laki laki, 20 perempuan dan ada anak kecil yang ikut juga” ungkap Ketua RT08 RW01, Heri Prastowo.
Antusiasme warga cukup tinggi karena gelaran ini merupakan kirab pertama di Arjosari sejak memasuki masa Endemi Covid-19.
“Alhamdulillah, Corona sudah berakhir. Sehingga kami sangat antusias untuk ikut acara dan kami bisa berekspresi, berkegiatan. Ternyata warga sangat guyub rukun membuat kami tergerak untuk memperbanyak kegiatan seperti ini” ucapnya.
Persiapan, lanjutnya, dalam menggelar acara ini juga relatif ringan dan penuh spontanitas. Namun tidak mengurangi esensi kemeriahan kirab budaya, doa dan Sholawat Arjosari 2022.
“Sebenarnya ini mendadak mas, kami spontanitas karena apa yang kami hasilkan di kebun bisa mewakili acara ini. Bahasanya sedekah bumi” tutupnya. (Dop/Nuh)