Javasatu,Gresik- Permasalahan banjir saat hujan deras di wilayah kota menjadi salah satu usulan prioritas dalam pembahasan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) tahun Anggaran 2022 tingkat Kecamatan Gresik, Rabu (10/2/2021).
Bertempat di Kantor Pendopo Kecamatan Gresik, hadir dalam Musrenbang, Camat Gresik Purnomo, Anggota DPRD Gresik Komisi I H didik Widodo dari Fraksi PAN, Komisi IV Mega Bagus dari Fraksi PDIP, Kadis LH Mokh Najikh, Kepala Seksi Pencegahan dan Peningkatan Kualitas Kawasan Pemukiman, Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman, Hari Prasetijo, Kepala Bidang Pengembangan Wilayah, Infrastruktur, dan Lingkungan Hidup Bappeda Gresik, Farid Evendi, Polsek Gresik Kota, Koramil Gresik Kota dan seluruh Kades/Lurah se Kecamatan Gresik.
Terkait permasalahan banjir saat hujan deras, menurut Camat Gresik Purnomo, cara menanggulanginya yaitu, normalisasi saluran dan pembuatan saluran baru.
“Makanya di musrenbang tahun anggaran 2022 ini akan menjadi prioritas usulan” kata Purnomo, Rabu (10/2/2021) kepada Javasatu.com usai gelar musrenbang.
Selain itu, masyarakat harus sadar tidak membuang sampah sembarangan terutama di saluran air. Dan ini harus ada edukasi kepada masyarakat.
“Kita temui di lapangan yang menjadi penyebab banjir adalah bukan salurannya kurang lebar, tapi di dalam saluran air itu banyak sampah. Warga membuang sampah didalam saluran itu. Dan sampahnya itu tak tanggung-tanggung, ada bantal, guling, kasur” ungkap Purnomo.
Untuk itu, pihaknya mengajak beberapa OPD (LH, Bappeda, Perkim, PUPR) untuk menanggulangi permasalahan banjir di wilayah Kota Gresik saat hujan deras.
“Seperti dari LH nanti mengedukasi masyarakat terkait membuang sampah pada tempatnya, bahkan mengajak masyarakat membuat bank sampah. Mungkin nanti kalau ada bank sampah, sampahnya bisa dipilah, sehingga sampah yang dibuang bisa diminimalisir” tambah dia.
Mungkin, dengan cara seperti itu, lanjut dia, aliran air berupa Kali dan gorong-gorong bisa lancar. Karena hal itu tidak bisa dilakukan oleh pemerintah sendiri, namun harus ada campur tangan masyarakat.
“Karena ketertiban dan kepatuhan masyarakat adalah kuncinya” tegas Purnomo.
Vaksinasi Hingga Kampung Kumuh Juga Jadi Perbincangan
Selain itu, terkait pemukiman, karena saat ini masa pandemi (2021, red), maka pembangunan fisik berupa sarana dan prasarana akan mengalami refocusing anggaran. Dijelaskan Purnomo, anggaran di setiap desa/kelurahan saat ini digunakan untum penanganan Covid-19.
“Terutama saat ini memasuki masa PPKM Mikro, setiap desa kelurahan harus benar-benar sangat ketat menerapkan protokol kesehatan mikro hingga tingkat RT RW sesuai dengan aturan Imendagri No 3 Tahun 2021” terang Purnomo.
Kemudian, masalah kekumuhan, dengan pencanangan program seratus nol seratus, terkait ODF, targetnya di tahun 2022 harus benar-benar tercapai.
“Karena, biasanya masyarakat membuat tempat buang air besar tanpa seizin perangkat dan pembuangannya langsung ke Kali. Maka itu akan kami tangani dengan menggunakan Dana Desa atau BKM.
“Kalau ODF dan kampung kumuh juga berhubungan dengan perilaku hidup bersih, maka itu juga menjadi catatan tersendiri di tengah pandemi Covid-19, karena itu menyangkut kebersihan masyarakat. Selain itu kesulitan ekonomi di masa pandemi, kami mengajak perusahaan untuk memberikan pembelajaran kepada warga yang pengangguran dilatih, agar bisa menciptakan lapangan pekerjaan sendiri” papar Purnomo. (Bas/Nuh)