JAVASATU.COM-BATU- Sebuah kecelakaan tragis terjadi pada Rabu (8/1/2025) malam di Kota Batu, melibatkan bus pariwisata Sakindra Trans dengan nomor polisi DK 7942 GB. Insiden tersebut menewaskan empat orang dan melukai belasan lainnya. Bus diketahui mengangkut rombongan pelajar SMK TI Global Badung, Bali.
Menurut keterangan Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Jawa Timur, Kombes Pol Komarudin, pemeriksaan awal menunjukkan bus tersebut tidak memenuhi syarat operasional.
“Surat izin angkut dan uji KIR bus ini telah kadaluwarsa,” ujar Kombes Komarudin, Kamis (9/1/2025).
Berdasarkan data yang dihimpun, surat izin angkut bus terakhir berlaku hingga 26 April 2020, sedangkan uji berkala terakhir dilakukan pada 15 Desember 2023. Kombes Komarudin menekankan pentingnya kedua dokumen tersebut untuk menjamin keselamatan operasional angkutan umum.
Penyelidikan Mendalam
Untuk mengungkap penyebab kecelakaan, Tim Traffic Accident Analysis (TAA) Polda Jawa Timur bersama Polres Batu akan melakukan investigasi mendalam.
“Kami juga akan memanggil pihak operator bus pariwisata Sakindra Trans untuk memberikan klarifikasi,” ujar Kombes Komarudin.
Selain itu, pengecekan atau ramp check dilakukan terhadap beberapa unit bus milik perusahaan yang sama. Pemeriksaan di lokasi oleh-oleh HC Putra, Kota Batu, menemukan tiga unit bus yang juga tidak layak beroperasi, meski digunakan untuk mengangkut 160 siswa dari sekolah yang sama.
“Hasil temuan ini menunjukkan adanya potensi pelanggaran standar keamanan yang seharusnya dipenuhi oleh operator transportasi,” ungkapnya.
Komitmen Penegakan Hukum
Pihak kepolisian berkomitmen mengusut tuntas kasus ini demi memberikan keadilan bagi para korban dan mencegah terulangnya tragedi serupa di masa depan.
“Diharapkan, penyelidikan ini dapat meningkatkan kesadaran dan kepatuhan terhadap standar keselamatan transportasi, khususnya di wilayah Jawa Timur,” ucapnya.
Ia pun menegaskan, kasus ini sekaligus menjadi peringatan bagi operator transportasi untuk memastikan kelayakan armada mereka demi keselamatan penumpang, terutama siswa dan masyarakat umum yang kerap menggunakan jasa angkutan bus pariwisata. (Yon/Saf)