email: javasatu888@gmail.com
  • Beranda
  • PENDIDIKAN
  • KESEHATAN
  • EKONOMI
  • PEMERINTAHAN
  • POLITIK
  • HUKUM
  • OLAHRAGA
  • WISATA & KULINER
  • ESAI
Javasatu.com
Selasa, 14 Oktober 2025
No Result
View All Result
Javasatu.com
No Result
View All Result

Kekeringan Landa Dua Desa di Kabupaten Malang, Sawah Terancam Gagal Panen

by Redaksi Javasatu
31 Juli 2019

JAVASATU.COM- Musim kemarau memicu krisis air di dua desa di Kabupaten Malang, yakni Desa Sitiarjo dan Desa Kedungbanteng. Selain kekurangan air bersih, ratusan hektare sawah warga kini terancam gagal panen akibat menurunnya debit air dari sumber utama pengairan.

Kondisi persawahan di Kabupaten Malang. (Foto: Javasatu.com)

Di Desa Sitiarjo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, sekitar 100 kepala keluarga di RT 30, 32, 35, dan 57 Dusun Krajan Kulon mulai kesulitan mendapatkan air bersih. Kepala Desa Sitiarjo, Mamiek Misniati, menyebut kondisi belum tergolong darurat, namun debit air yang terus menurun bisa memicu krisis jika hujan tak kunjung turun.

“Saat ini tandon dan beberapa sumur masih berfungsi, tapi debit mata air mengecil. Kalau satu bulan ke depan belum hujan, warga akan sangat kesulitan air,” ujar Mamiek, Rabu (31/7/2019).

Kekeringan juga mengancam 310 hektare areal persawahan di desa tersebut, terdiri dari 150 hektare di Dusun Krajan Kulon dan 160 hektare di Krajan Wetan. Penurunan debit Sungai Mbambang, yang menjadi andalan pengairan, menjadi penyebab utama.

ADVERTISEMENT

“Kami khawatir gagal panen, walaupun kami berharap masih ada hasil meski tidak maksimal,” tambahnya.

Kepala Desa Sitiarjo, Mamiek Misniati. (Foto: Javasatu.com)

Sekretaris Desa Sitiarjo, Dwi Pudjo, mengatakan sawah di Krajan Wetan masih terbantu sumur bor, namun distribusi air menggunakan pompa diesel tetap tidak mencukupi kebutuhan secara optimal.

“Pompa bisa mengalirkan air, tapi saat kemarau hasilnya jauh dari cukup,” katanya.

BacaJuga :

BPKP Apresiasi Satgas PKH Ungkap Kasus Illegal Logging Rp240 Miliar di Gresik

Korban Terakhir Tewas di Pantai Modangan Ditemukan, Pencarian Resmi Ditutup

Pemerintah Desa pun telah mengirim surat ke Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air Kabupaten Malang dan Provinsi Jawa Timur agar segera memperbaiki Bendungan Kedungmas peninggalan Belanda yang selama ini menjadi andalan irigasi.

“Jika bendungan ini dibangun ulang, seluruh areal persawahan bisa terairi dengan baik,” tegas Dwi.

Desa Kedungbanteng Juga Kekeringan

Kondisi serupa juga terjadi di Desa Kedungbanteng, Kecamatan Sumbermanjing Wetan. Kepala Desa Suwarno melaporkan bahwa 1.200 kepala keluarga dari delapan RT mengalami kekurangan air bersih.

“Krisis air terjadi setiap tahun. Tahun ini dirasakan oleh warga di RT 10, 11, 15, 18, 30, 31, dan 37,” jelas Suwarno.

Untuk memenuhi kebutuhan harian, warga terpaksa membeli air tandon 1.000 liter seharga Rp 40 ribu, yang hanya cukup untuk 4–5 hari.

Suwarno mengaku telah melakukan survei lokasi untuk membangun embung penampungan air, namun hingga kini belum menemukan lokasi yang layak.

“Kami sudah survei beberapa titik, tapi belum ada lokasi yang memungkinkan,” ujarnya.

Kepala Desa Kedungbanteng Suwarno. (Foto: Javasatu.com)

Warga pun harus berjuang sendiri. Seperti Nuli, warga RT 12 RW 03, yang terpaksa menyedot air sungai menggunakan diesel agar sawahnya tetap terairi.

“Sumur bor kelompok tani ada, tapi belum cukup. Harapannya, meski kemarau, panen tetap bisa nutupi biaya,” kata Nuli.

Dengan kondisi kemarau yang terus berlanjut, warga berharap pemerintah daerah segera turun tangan lebih serius agar krisis air ini tak berubah menjadi bencana gagal panen massal. (Jos/Jup)

Tags: Desa SitiarjoKecamatan Sumbermanjing WetanKedungbantengKekeringan Kabupaten MalangKekerinngan

BERITA TERBARU

BPKP Apresiasi Satgas PKH Ungkap Kasus Illegal Logging Rp240 Miliar di Gresik

Korban Terakhir Tewas di Pantai Modangan Ditemukan, Pencarian Resmi Ditutup

ADVERTISEMENT

Polisi Ungkap Identitas Mayat Terbakar di Kebun Tebu Malang, Korban Warga Sumawe

Mayat Perempuan Ditemukan Terbakar di Kebun Tebu Malang, Polisi Selidiki Dugaan Pembunuhan

Dinkes Kota Malang Ungkap Hasil Uji Laboratorium Menu Program MBG

Prev Next

POPULER HARI INI

Penganiayaan Siswa SMPN 28 Kota Malang, Disdikbud Diminta Bertindak

Pledoi Dramatis di PN Malang, Kuasa Hukum Minta YLA dan FDY Dibebaskan: “Ini Kasus Perdata, Bukan Pidana”

Dua Siswa SMPN 28 Kota Malang Sempat Berkelahi, Kini Sudah Berdamai

Kasus Perkelahian di SMPN 28 Kota Malang, Ketua Fraksi PKS Minta Pemkot Evaluasi Sistem Pengawasan Sekolah

Umpatan “Ndasmu” Menurut Rasa Bahasa Jawa

BERITA LAINNYA

Petugas Lapas Kelas I Malang Raih Prestasi di Ajang Downhill ASEAN 2025

Polisi Ungkap Kasus Mayat di Demak Hanya dalam Semalam, Tiga Pelaku Ditangkap

JMSI Sumenep Teguhkan Solidaritas dan Kemandirian Media di Era Digital

Kabid Propam Polda Jateng dan Kapolres Boyolali Gelar Pasar Murah dan Santunan

Wonosobo Siaga Hadapi Musim Hujan, Bersatu Cegah Potensi Bencana

Prev Next

BERITA KHUSUS

DPRD Kabupaten Malang dan Bupati Sanusi Sepakat Perkuat Tata Kelola Daerah

RSUD Gresik Sehati Resmi Dibuka, Percepat Akses Layanan Kesehatan di Gresik Selatan

Prev Next

POPULER MINGGU INI

Umpatan “Ndasmu” Menurut Rasa Bahasa Jawa

Penganiayaan Siswa SMPN 28 Kota Malang, Disdikbud Diminta Bertindak

Dua Siswa SMPN 28 Kota Malang Sempat Berkelahi, Kini Sudah Berdamai

Kasus Perkelahian di SMPN 28 Kota Malang, Ketua Fraksi PKS Minta Pemkot Evaluasi Sistem Pengawasan Sekolah

Visi Jarot Warjito Maju Ketum Deprindo 2025–2028: Ciptakan ‘Local Heroes’ Siap Bersaing Global

  • Tentang Javasatu
  • Redaksi
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Siber
  • Kode Perilaku Perusahaan
  • Perlindungan Wartawan

© 2025 Javasatu. All Right Reserved

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

  • Beranda
  • PENDIDIKAN
  • KESEHATAN
  • EKONOMI
  • PEMERINTAHAN
  • POLITIK
  • HUKUM
  • OLAHRAGA
  • WISATA & KULINER
  • ESAI

© 2025 Javasatu. All Right Reserved