JAVASATU.COM- Memperingati 100 Tahun Nahdlatul Ulama (NU) 1926-2026, tiga dzurriyah atau keturunan NU akan menggelar kirab atau napak tilas tongkat dan tasbih Syaikhona Kholil Bangkalan Madura.

Kegiatan dijadwalkan pada 4 Januari 2026, melibatkan Dzurriyah KH As’ad Syamsul Arifin Situbondo, Dzurriyah Tebuireng Jombang, dan Dzurriyah Syaikhona Kholil Bangkalan.
Gus Fahmi Amrullah, pengasuh Ponpes Putri Tebuireng, Dzurriyah Tebuireng Jombang, KH Hasyim Asy’ari, menjelaskan bahwa kirab ini bertujuan untuk memperingati Harlah NU sekaligus mengenang perjuangan para pendiri NU dalam membangun organisasi.
“Kirab ini diharapkan diikuti seluruh pengurus NU dari cabang, wilayah, hingga PBNU, dengan replika tongkat dan tasbih sebagai simbol penyerahan dari pengurus lama ke pengurus baru,” ujar Gus Fahmi, Selasa (2/12/2025).
Ia menambahkan, kegiatan ini sekaligus menjadi pengingat pentingnya keikhlasan, khidmah, dan tanggung jawab pengurus NU.
Gus Fahmi menegaskan, kerusakan NU bisa muncul dari pengurus NU sendiri jika tidak menjaga amanah organisasi.
“Perjuangan para pendiri NU sampai berjalan kaki dari Bangkalan ke Tebuireng. Dengan mengenang pengurus terdahulu, pengurus NU saat ini diharapkan tidak main-main, tidak memanfaatkan, apalagi merusak NU. Yang merusak NU bukan dari organisasi lain, tetapi dari kita sendiri,” terang Gus Fahmi.
Dalam rangkaian kirab, rencananya Dzurriyah KH As’ad Syamsul Arifin akan menerima tongkat dan tasbih dari Dzurriyah Syaikhona Kholil Bangkalan, yang selanjutnya diteruskan ke Dzurriyah Pesantren Tebuireng Jombang.
Kegiatan akan melibatkan seluruh warga NU, dengan teknis penyelenggaraan diatur panitia pusat, sementara Ponpes Tebuireng berperan sebagai tuan rumah. (hoo/nuh)