JAVASATU.COM- Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana bersama Wakil Bupati Dewi Mariya Ulfa menemui para alumni santri Pondok Pesantren Lirboyo yang menggelar aksi damai di depan Kantor Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kediri, Selasa (21/10/2025).

Aksi damai tersebut digelar sebagai bentuk kekecewaan terhadap tayangan di salah satu stasiun televisi nasional yang dinilai menimbulkan citra negatif terhadap kiai dan kehidupan pesantren. Selain alumni Lirboyo, sejumlah santri dari pesantren lain di Kediri juga turut bergabung dalam aksi tersebut.
Bupati Kediri yang akrab disapa Mas Dhito menyebut, aksi damai itu merupakan bentuk penghormatan dan solidaritas santri kepada para kiai. Ia berharap aspirasi yang disuarakan bisa tersampaikan dengan baik dan tidak menimbulkan gesekan di lapangan.
“Kita doakan semoga aksi damai para santri yang setelah ini akan ke Surabaya dapat berjalan baik. Yang terpenting, tujuannya bisa tercapai dan masalah ini segera selesai,” ujar Mas Dhito.
Mas Dhito mengatakan, dirinya memahami betul kehidupan pesantren dan bisa merasakan kekecewaan para santri atas pemberitaan yang dianggap tidak proporsional. Ia juga berpesan agar peserta aksi tetap menjaga ketertiban serta tidak mudah terprovokasi pihak lain.
“Saya paham bagaimana kehidupan di ponpes. Para santri turun ke jalan ini bentuk kecintaan mereka kepada kiai dan pesantren. Tapi saya minta tetap damai dan tidak terprovokasi,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua Himpunan Alumni Santri Lirboyo (Himasal) Kediri Raya, KH Abu Bakar Abdul Jalil, menyampaikan apresiasi kepada Bupati dan Wakil Bupati Kediri yang meluangkan waktu untuk menemui peserta aksi.
“Di tengah kesibukan, beliau masih sempat menemui kita semua. Ini bentuk perhatian pemimpin daerah kepada santri,” kata KH Abu Bakar.
Menurutnya, aksi damai tersebut juga membawa sejumlah tuntutan, salah satunya meminta pihak televisi yang menayangkan program kontroversial itu untuk mengembalikan nama baik pesantren dan para kiai melalui program klarifikasi atau tayangan berkelanjutan.
Setelah dari Kediri, para alumni dan santri dijadwalkan melanjutkan aksi ke Surabaya untuk bergabung dengan perwakilan Himasal dari seluruh Jawa Timur.
“Kami mengajak seluruh peserta aksi untuk tetap menjunjung tinggi moral dan menjaga nama baik santri. Tunjukkan bahwa santri tidak hanya kuat secara spiritual, tapi juga cerdas secara intelektual dan emosional,” pungkas KH Abu Bakar. (kur/nuh)