JAVASATU.COM- Pengurus Cabang Perguruan Nahdlatul Ulama (PC Pergunu) Kabupaten Malang periode 2025-2030 resmi dilantik, Rabu (24/12/2025), di ruang rapat Paripurna DPRD Kabupaten Malang. Pelantikan ini diharapkan menjadi awal penguatan profesionalisme guru NU sekaligus meningkatkan kontribusi dalam dunia pendidikan dan pengembangan karakter generasi muda.

Ketua PC Pergunu Kabupaten Malang, Abdur Rosyid Asadullah, menyatakan pelantikan bukan sekadar seremonial, melainkan amanah besar bagi guru NU dalam mencetak generasi yang berilmu, berakhlak, berideologi Ahlussunnah wal Jama’ah, dan berjiwa kebangsaan.
“PC Pergunu hadir sebagai wadah perjuangan guru-guru NU untuk menjaga nilai-nilai Aswaja, memperkuat karakter moderat, toleran, cinta tanah air, dan berkontribusi aktif dalam mencerdaskan kehidupan bangsa,” ujar Gus Rosyid.
Dengan kepengurusan baru ini, PC Pergunu Kabupaten Malang menegaskan komitmennya untuk mendorong profesionalisme guru NU, memperkuat karakter generasi muda, dan berkontribusi aktif terhadap kualitas pendidikan di Kabupaten Malang.
Bupati Malang, Drs. H. M. Sanusi, dalam sambutannya, menekankan pentingnya transformasi lembaga pendidikan dan guru Pergunu agar mampu menyesuaikan diri dengan perubahan zaman melalui inovasi metodologi pembelajaran, riset, dan peningkatan pengetahuan.
“Walau tantangan tidak mudah, saya optimis Pergunu Kabupaten Malang dapat menjadi organisasi profesi yang mengutamakan kepentingan anggota sekaligus mendorong kemajuan pendidikan di Kabupaten Malang,” ungkap Sanusi.
Ketua Fraksi Partai Nasdem DPRD Kabupaten Malang, Amarta Faza, menyampaikan selamat kepada Gus Rosyid dan berharap aspirasi guru NU, seperti seragam dan insentif, dapat dikawal secara konsisten.
Faza menekankan meski Pergunu berada di bawah Kementerian Agama, dukungan Pemkab Malang tetap penting untuk memajukan pendidikan, mendukung adaptasi digitalisasi, dan meningkatkan kesejahteraan guru.
Pelantikan dihadiri Bupati Malang, Ketua DPRD, Ro’is Syuriah PCNU, Ketua PCNU, Dewan Pakar, Penasehat PC Pergunu, serta para ulama, kiai, dan tokoh masyarakat. (agb/nuh)