JAVASATU.COM- Pemerintah Kota (Pemkot) Kediri melalui Dinas Komunikasi dan Informatika menggelar Monitoring dan Evaluasi (Monev) Program Lapor Mbak Wali 112 di Ruang Kilisuci, Balai Kota Kediri, Kamis malam (6/11/2025).

Kegiatan ini dihadiri Pj. Sekretaris Daerah Kota Kediri Ferry Djatmiko, Kepala Dinas Kominfo Ronny Yusianto, dan sejumlah kepala OPD terkait layanan darurat.
Ferry Djatmiko menegaskan, Lapor Mbak Wali 112 merupakan “jantung pelayanan publik” Kota Kediri. Program ini bukan sekadar kanal pengaduan, tetapi wujud nyata pemerintah yang cepat, tanggap, dan peduli terhadap warganya.
“Program ini adalah simbol komitmen kita memastikan setiap laporan masyarakat ditangani cepat dan tuntas,” kata Ferry.
Berdasarkan evaluasi, selama April–Oktober 2025, Call Center 112 menerima 86.161 panggilan. Sebagian besar merupakan ghost call dan prank call, namun terdapat 496 panggilan darurat valid yang berhasil ditangani petugas.
Laporan darurat terbanyak meliputi gangguan hewan buas, permintaan ambulans, kecelakaan lalu lintas, serta permasalahan sosial seperti ODGJ dan orang terlantar, dengan wilayah paling aktif di Kecamatan Kota, Mojoroto, dan Pesantren.
Ferry menekankan dua fokus utama: mempercepat response time dan meningkatkan sarana-prasarana di OPD kegawatdaruratan. Koordinasi antar Call Center, BPBD, Dinas Kesehatan, Satpol PP, dan Damkar harus solid agar SOP penanganan darurat berjalan lancar.
“Dalam kondisi darurat, setiap detik sangat berarti,” tegas Ferry.
Ia juga mendorong layanan ini berkembang menjadi sistem prediktif dan solutif yang mampu memetakan tren masalah serta menjadi dasar kebijakan berbasis data.
Kepala Dinas Kominfo Ronny Yusianto menambahkan, Chatbot WhatsApp Lapor Mbak Wali 112 kini jadi kanal aduan non-darurat. Aduan terbanyak berasal dari bantuan sosial, penerangan jalan, pemangkasan pohon, pendidikan, dan PDAM, dengan Dinas Sosial sebagai OPD dengan laporan terbanyak.
Tingkat kepuasan masyarakat terhadap layanan ini mencapai rata-rata 4,86 dari 5 berdasarkan 1.185 responden. Berbagai langkah peningkatan juga dilakukan, seperti migrasi penanganan darurat ke Call Center 112, pergantian nomor WhatsApp resmi dengan centang biru, dan penerapan fitur “Filter 0” untuk menekan panggilan iseng.
Pemkot Kediri terus mensosialisasikan layanan ini ke seluruh kelurahan melalui LPMK, RT/RW, PKK, dan Karang Taruna. Upaya branding juga digencarkan melalui media sosial, media massa, serta billboard dan banner publik.
Kegiatan evaluasi ini menjadi momentum memperkuat sinergi lintas sektor, memastikan layanan publik di Kediri cepat, tanggap, dan terpercaya. Dengan kolaborasi profesional, Pemkot optimistis slogan “Cepat Lapor, Cepat Tanggap” dirasakan seluruh warga. (kur/nuh)
Frasa Kunci SEO: , Pemkot Kediri, layanan darurat Kediri, call center 112, pengaduan publik Kediri, response time darurat
Deskripsi Meta: