JAVASATU.COM- Masalah sampah di Jawa Timur dinilai memprihatinkan. Wakil Bupati Malang, Lathifah Shohib, berharap pengelolaan sampah yang lebih terintegrasi saat menghadiri Pendampingan Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Open Dumping di Hotel Vasa, Surabaya, Kamis (7/8/2025).

Acara yang dibuka Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak itu dihadiri sejumlah kepala daerah, termasuk Bupati Gresik, Wakil Wali Kota Mojokerto, Wakil Bupati Ponorogo, Wakil Bupati Magetan, serta perwakilan Kementerian Lingkungan Hidup dan Dinas Lingkungan Hidup se-Jatim.
Dalam forum tersebut, Lathifah memaparkan kondisi tiga TPA di Kabupaten Malang. TPA Randuagung di Singosari berkapasitas 150 ton per hari, TPA Paras di Poncokusumo 170 ton per hari, dan TPA Talangagung di Kepanjen 180 ton per hari. Seluruhnya telah menggunakan sistem kontrol landfill.
“Anggaran lingkungan hidup di Kabupaten Malang sudah mencapai 1% dari APBD. Tahun ini kami tambah Rp7 miliar untuk pengelolaan sampah, termasuk kendaraan roda 3 untuk angkut sampah di desa,” ujar Lathifah.

Emil mengakui, hingga kini belum ada terobosan kebijakan dari Pemprov Jatim yang signifikan. Sistem open dumping masih banyak digunakan meski sudah ada dorongan beralih ke sanitary landfill. Volume sampah yang terus meningkat akibat pertumbuhan penduduk dan urbanisasi semakin menekan kapasitas TPA di berbagai daerah.
Pemprov dan seluruh kepala daerah berkomitmen mencari solusi konkret agar persoalan sampah bisa diatasi secara berkelanjutan. (saf)