JAVASATU.COM-MALANG- Bupati Malang, HM. Sanusi juga larut dalam kesedihan dan menyampaikan duka mendalam atas peristiwa ratusan suporter Arema yang meninggal dunia. Diketahui kericuhan itu terjadi, usai pertandingan Arema FC saat menjamu Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan Kepanjen, Sabtu (1/10/2022) malam.
“Saya turut berbelasungkawa dan berduka cita yang sedalam-dalamnya, dan menyesalkan atas musibah ini. Mudah-mudahan musibah ini menjadi yang terakhir di persepakbolaan Indonesia,” ucapnya, saat berada di Polres Malang, Minggu (2/10/2022).
Setelah kejadian tersebut, Sanusi mengambil langkah cepat dengan memerintahkan Wakil Bupati Malang untuk segera berkoordinasi dengan seluruh jajarannya, termasuk Dinas Kesehatan.
“Selain itu, saya juga memerintahkan Dinas Kesehatan untuk mengeluarkan semua ambulans untuk dikerahkan, ada sekitar 50 ambulans,” jelasnya.
Sanusi juga menyebut, bahwa Pemerintah Kabupaten Malang akan menanggung seluruh biaya pengobatan para suporter yang saat ini menjalani perawatan di sejumlah rumah sakit.
“Yang dirawat saya minta untuk dirawat tanpa melihat identitas, karena sebagian ada yang tidak membawa identitas. Jadi saya perintahkan semua RS untuk merawat para korban dirawat dulu, semua biaya yang menanggung kabupaten Malang,” tegasnya.
Sebagai informasi, korban yang meninggal di rumah sakit mayoritas dalam kondisi memburuk setelah kerusuhan yang terjadi.
Mereka mayoritas mengalami sesak napas dan terjadi penumpukan sehingga terinjak -injak karena panik diduga akibat tembakan gas air mata. (Agb/Saf)