JAVASATU.COM-MALANG- Asosiasi Perajin Batik Kota Malang (APBKM) pada Minggu (05/05/2024) menggelar talkshow bertema ‘Shibori Bukan Batik?’ di Batik Tulis Celaket Kota Malang. Dalam acara tersebut, dua narasumber, Nur Zanah pemilik Batik dari Sukun, dan Kusniati pemilik Batik Niati dari Bunul, memperjelas perbedaan antara batik dan Shibori.
Menurut Nur Zanah, Shibori adalah sebuah teknik pewarnaan kain asal Jepang, menggunakan cara mencelupkan kain yang dilipat atau diikat ke dalam pewarna, menghasilkan pola atau motif yang unik. Meskipun sering menggunakan pewarna batik, Shibori bukanlah batik.
“Sekalipun menggunakan pewarna alami, jelas Shibori itu bukan batik,” ungkap Nur Zanah menegaskan.
Kusniati menambahkan bahwa seringkali ada kebingungan antara batik dan Shibori, terutama dalam pelatihan yang menggunakan embel-embel ‘Batik Shibori’ tanpa adanya proses membatik.
“Tentu harus kita luruskan dan kita edukasi masyarakat agar paham betul apa itu batik dan apa itu Shibori,” tegas Kusniati.
Kegiatan ini dihadiri lebih dari 30 pemilik batik tulis di Kota Malang dan diapresiasi oleh Pembina Asosiasi Perajin Batik Kota Malang, Hanan Jalil, pemilik Batik Tulis Celaket.
“Teruslah membatik karena ini melestarikan tradisi nenek moyang kita, jangan lupa sambil berkreasi tanpa batas dan jangan takut dengan persaingan usaha, makin banyak pembatik makin terkenal batik kita, batik Malang,” kata Hanan. (Wes/Saf)