JAVASATU.COM- Polresta Malang Kota menggelar simulasi Sistem Pengamanan Kota (Sispamkota) di depan Balai Kota Malang, Selasa (30/9/2025).

Kegiatan ini melibatkan 1.100 personel gabungan TNI-Polri, instansi terkait, serta dukungan 3.000 elemen masyarakat untuk memastikan kesiapan menghadapi potensi gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas).
Dalam simulasi, digambarkan massa melakukan unjuk rasa provokatif yang berujung pada tindakan anarkis, mulai dari merusak fasilitas umum hingga membakar gedung DPRD Kota Malang.
Pasukan Dalmas Polresta Malang Kota pun dikerahkan, termasuk mobil water cannon untuk menghalau massa.
Saat situasi semakin memanas, bantuan Brimob diturunkan hingga akhirnya kondisi kembali terkendali.
Kapolresta Malang Kota Kombes Pol Nanang Haryono menjelaskan, simulasi Sispamkota bertujuan melatih kesiapan dan sinergi lintas instansi.
“Latihan ini bukan sekadar uji coba teknis, tetapi untuk memastikan koordinasi lebih solid. Respon aparat akan lebih cepat dan tepat jika terjadi situasi darurat. Polresta Malang Kota bersama masyarakat siap Jogo Kota Malang,” tegasnya.
Selain personel keamanan, simulasi juga melibatkan berbagai unsur masyarakat, mulai dari tokoh agama, tokoh masyarakat, hingga komunitas seperti Branjang Kawat, Madas, Sakera Mania, dan Aremania.
Fokus pengamanan diarahkan pada objek vital, seperti Balai Kota, Gedung DPRD, rumah dinas Wali Kota, serta pusat perbelanjaan MOG.
Wali Kota Malang Wahyu Hidayat yang hadir langsung menilai simulasi ini penting untuk menguji kesiapan bersama.
“Aspirasi masyarakat boleh disampaikan, tetapi jangan sampai anarkis. Kalau fasilitas umum dirusak, yang rugi masyarakat sendiri karena harus diperbaiki dengan dana rakyat,” ujarnya.
Sispamkota menjadi bukti kolaborasi aparat keamanan dan elemen masyarakat dalam menjaga stabilitas. Dengan latihan bersama ini, diharapkan Kota Malang tetap aman dan kondusif. (dop/nuh)