JAVASATU.COM- Suporter Malang didorong menjadi agen perubahan dan penggerak ekonomi berkelanjutan melalui revolusi mental yang dikaitkan dengan ekonomi berkelanjutan. Hal ini dibahas dalam seminar interaktif bertajuk “Revolusi Mental Suporter: Dari Kurikulum Dini Hingga Sinergi Ekonomi Berkelanjutan” yang digelar pada Kamis (27/11/2025) di Pendopo Kabupaten Malang, Jalan Merdeka Timur No.3, Kecamatan Klojen, Kota Malang.

Seminar ini diselenggarakan oleh organisasi mahasiswa setempat dan mendapat dukungan dari BEM Malang Raya, Pemkab Malang, serta komunitas suporter Aremania.
Forum diskusi menekankan peran suporter tidak hanya sebagai pendukung klub di lapangan, tetapi juga sebagai agen perubahan yang mampu mendorong ekonomi kreatif dan sinergi sosial di Malang.
Ratu Tisha, Wakil Ketua Umum II PSSI periode 2023-2027 dan Wakil Presiden Federasi Sepak Bola ASEAN (AFF), hadir melalui zoom meeting. Ia menyatakan dukungan terhadap upaya suporter dalam membangun kultur positif dan berdaya saing.
“Kegiatan positif dari suporter Malang ini menunjukkan bahwa suporter bukan hanya pendukung klub saat bermain di lapangan, namun juga peduli terhadap perkembangan sepak bola tanah air. Kami apresiasi dan semoga gagasan-gagasan baru dari diskusi ini bisa bermanfaat bagi suporter Indonesia ke depan,” ujar Ratu Tisha.
Yusuf dari Kementerian Pemuda dan Olahraga menambahkan bahwa forum semacam ini penting untuk membangun ekosistem olahraga dan suporter yang produktif.
“Kami apresiasi kegiatan di Malang ini. Semoga ekosistem ini memberi dampak positif bagi kebijakan kami dan memberikan kontribusi serta usulan yang akan kami akomodir untuk kemajuan suporter ke depan,” ungkap Yusuf.
Diskusi dalam seminar mencakup topik strategis seperti kurikulum pendidikan suporter, pengembangan ekonomi kreatif, dan sinergi antara suporter dengan tim yang berdampak pada masyarakat luas.
Panitia pelaksana menegaskan bahwa revolusi mental suporter bukan sekadar mengubah perilaku, tetapi juga menciptakan kesadaran ekonomi berkelanjutan.
“Suporter bisa menjadi agen perubahan positif dalam masyarakat, termasuk mendorong pertumbuhan UMKM lokal. Diharapkan program ini membentuk suporter yang lebih bertanggung jawab, dewasa, dan berdaya saing,” jelas panitia. (arf)