JAVASATU.COM- PT Tambang Meranti Mulia Sejahtera (TMMS), perusahaan nasional di sektor kontraktor pertambangan dan penyewaan alat berat, semakin mengukuhkan posisinya di industri tambang melalui perpanjangan kontrak strategis dengan PT Bumi Konawe Minerina (BKM), bagian dari Aquila Group, hingga Desember 2025.

Langkah ini juga menjadi fondasi penting bagi TMMS menjelang rencana penawaran umum perdana saham (IPO) di Bursa Efek Indonesia pada tahun depan.
Direktur Utama PT TMMS, Herryan Syahputra, S.T., M.T., mengungkapkan bahwa perpanjangan kontrak ini merupakan bukti kepercayaan mitra terhadap performa operasional perusahaan.
“Performance TMMS yang baik membuat kami dipercaya memperpanjang kontrak hingga dua tahun, dengan potensi kerja sama berlangsung hingga tambang selesai,” ujar Herryan, Sabtu (30/11/2024).
Kerja sama strategis ini memperkuat kemampuan TMMS dalam bersinergi dengan perusahaan tambang berskala internasional.
“Kolaborasi ini bukan hanya membangun kepercayaan, tetapi juga memberikan pengalaman berharga untuk keberlanjutan bisnis kami,” tambahnya.
Peningkatan Kapasitas Operasional dan Komitmen Lingkungan
Sejak awal kerja sama, TMMS telah meningkatkan jumlah alat berat yang dikelola di lokasi tambang menjadi lebih dari 100 unit. Hal ini memungkinkan perusahaan untuk mencapai target produksi yang lebih ambisius. Selain itu, TMMS terus berinovasi melalui penerapan preventive maintenance guna menjaga kinerja alat berat sekaligus mengurangi biaya operasional.
Komitmen TMMS terhadap keberlanjutan juga terlihat dari langkah-langkah mitigasi dampak lingkungan, seperti pemasangan sistem oil trap di workshop untuk mencegah pencemaran.
“Kami juga rutin melakukan efisiensi bahan bakar dengan zat aditif untuk menekan emisi karbon, sejalan dengan tren global dalam pengurangan emisi,” jelas Herryan.
Sebagai bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan, TMMS turut memberdayakan masyarakat lokal melalui pembukaan lapangan kerja dan dukungan terhadap kegiatan komunitas.
IPO 2025: Peluang Emas Investasi
Dalam rangka IPO, TMMS akan menawarkan 797 juta saham biasa kepada publik, mewakili 20,07% modal ditempatkan dan disetor penuh, dengan harga saham di kisaran Rp150 hingga Rp200 per lembar. Dana yang terkumpul akan digunakan untuk belanja modal dan penguatan operasional anak perusahaan, PT Meranti Bumi Persada (MBP).
“Permintaan nikel yang terus meningkat, terutama untuk baterai kendaraan listrik dan stainless steel, merupakan peluang emas bagi kami untuk memenuhi kebutuhan pasar global,” ungkap Herryan.
Dengan strategi bisnis yang terintegrasi dari hulu ke hilir, TMMS optimis menciptakan stabilitas pendapatan jangka panjang.
“IPO TMMS adalah kesempatan emas bagi masyarakat untuk berinvestasi dalam masa depan industri tambang Indonesia,” tutup Herryan.
TMMS Menuju Kapasitas Global
Kepercayaan mitra internasional, inovasi berkelanjutan, dan prospek pasar yang cerah menjadi pondasi kuat TMMS untuk mengokohkan diri sebagai pemain utama di industri tambang nasional dan global. Strategi ini diharapkan menciptakan sinergi yang berkelanjutan bagi perusahaan dan para investornya. (Arf)