email: javasatu888@gmail.com
  • Beranda
  • PENDIDIKAN
  • KESEHATAN
  • EKONOMI
  • PEMERINTAHAN
  • POLITIK
  • HUKUM
  • OLAHRAGA
  • WISATA & KULINER
  • ESAI
Javasatu.com
Kamis, 23 Oktober 2025
No Result
View All Result
Javasatu.com
No Result
View All Result

Hasil Produksi Susu Sapi di Pujon Anjlok Sisakan 70 Ton Perhari, Awalnya 117 Ton

by Agung Baskoro
13 Juni 2022

JAVASATU.COM-MALANG- Hampir 75 persen masyarakat di Kabupaten Malang wilayah Barat meliputi Kecamatan Pujon, Ngantang dan Kasembon mata pencahariannya mengandalkan berternak Sapi Perah.

Wakil Ketua DPRD Kabupaten Malang, Sodiqul Amin. (Foto: Dok)

Wakil Ketua DPRD Kabupaten Malang, Sodiqul Amin mengatakan, akibat mewabahnya penyakit mulut dan kuku (PMK) produktifitas susu semakin hari semakin menurun.

“Kalau datanya, di Pujon saja itu diprediksi ada sebanyak 5.500 ternak yang terindikasi PMK. Potensi itu nampak dari produktifitas susunya yang turun. Jadi yang awalnya 117 ton perhari, saat ini hanya tinggal 70 ton perharinya. Jadi sekarang sudah ada penurunan produktifitas susu sebanyak 40 ton lebih perhari,” ujarnya. Minggu (12/6/2022).

Dalam asumsinya, jika pada 1 ekor sapi bisa menghasilkan susu sebanyak 10 liter. Dan jika perhari turun sekitar 40 ton susu, maka diperkirakan ada banyak ekor sapi yang tidak produktif.

ADVERTISEMENT

“Itu kalau sesuai dengan nilai produktifitas. Lalu itu tadi di Ngantang, oleh KUD Sumber Makmur sudah disampaikan bahwa saat ini sudah di atas, 5.000 (ekor), di Kasembon sekitar 1.500. Sehingga estimasi kita yang dipastikan terjangkit ditambah ternak yang sudah menunjukan gejala klinis, sudah di angka sepuluh ribu,” terang Politisi Partai NasDem ini.

Untuk itu, dirinya meminta kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang segera menyajikan data secara lebih kongkret. Dan tidak hanya sapi, namun juga ternak lain yang dinilai berpotensi tertular wabah PMK.

Ilustrasi peternak di Pujon memeras susu sapi perah miliknya. (Foto: Agung Baskoro/Javasatu.com)

Sementara itu, Koperasi Andadani Ekonomi (SAE) Pujon mendata produktifitas susu menurun hingga 40 persen. Atau produksi susu hanya menghasilkan 40 hingga 50 ton perhari, itu akibat banyaknya sapi perah di Pujon yang mati akibat PMK.

BacaJuga :

Hari Santri 2025, Khofifah Tegaskan Santri Harus Melek STEM dan Siap Bersaing Global

Tak Hanya untuk Warga Binaan, SAE Lapas Malang Kini Jadi Pusat Edukasi dan Kolaborasi Sosial

“Kematian sapi perah penyebab utamanya untuk sementara ini akibat tertular PMK,” ujar Suyono, Humas Koperasi SAE Pujon.

Berdasarkan catatannya, populasi sapi perah di Pujon yang tercatat sebagai anggota Koperasi SAE ada sebanyak 18 ribu ekor. Namun, semenjak wabah PMK ini menyerang, populasi sapi perah di Pujon disinyalir turut anjlok.

Oleh karena itu, dirinya meminta kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang agar memikirkan kondisi peternak yang kehilangan ternaknya. Sebab, satu ekor sapi yang sudah bisa menghasilkan susu, harganya bisa mencapai Rp 50 juta. Dan kondisi banyaknya sapi perah yang mati, tentu sangat memukul peternak sapi perah.

“Jika peternak memiliki 5 ekor sapi perah lalu mati, maka akan mengalami kerugian ratusan juta rupiah. Sehingga untuk meringankan peternak yang mengalami kerugian tersebut, maka diharapkan pemerintah memberikan Bantuan Langsung Tunai (BLT) seperti kasus Covid-19,” terang Suyono. (Agb/Saf)

Bagikan ini:

  • Klik untuk berbagi di WhatsApp(Membuka di jendela yang baru) WhatsApp
  • Klik untuk berbagi di X(Membuka di jendela yang baru) X
  • Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru) Facebook
Tags: DPRD kabupaten malangKecamatan PujonPenyakit Mulut dan KukuPMK Kabupaten MalangSodiqul AminSusu Pujon

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

BERITA TERBARU

Hari Santri 2025, Khofifah Tegaskan Santri Harus Melek STEM dan Siap Bersaing Global

Akademisi Soroti Gantangan Malang Satu Titik Mangkrak: “Potensi Besar, Tata Kelola Lemah”

ADVERTISEMENT

Mangkrak Setahun, Wisata Gantangan Malang Satu Titik Terancam Jadi Aset Mati Pemkot

Publik Yakin BGN Makin Fokus Perbaiki Kualitas Program Makan Bergizi Gratis

Wali Kota Batu Ajak Santri Kawal Kemerdekaan dan Bangun Peradaban Dunia

Prev Next

POPULER HARI INI

Dapur SPPG Yayasan Batik Tulis Celaket Malang, Siapkan Sajian Menu ala “Sultan”

Panen Raya 20 Ton Kubis, Lapas Kelas I Malang Siap Ekspor ke Taiwan

Peranan Santri dalam Janji Sumpah Pemuda

Kicaumania Kota Malang Desak Pemkot Buka Kembali Wisata Gantangan Malang Satu Titik

Akademisi Soroti Gantangan Malang Satu Titik Mangkrak: “Potensi Besar, Tata Kelola Lemah”

BERITA LAINNYA

Publik Yakin BGN Makin Fokus Perbaiki Kualitas Program Makan Bergizi Gratis

Sinergi BPJS Kesehatan dan PPAD Perkuat Literasi JKN bagi Purnawirawan TNI AD

Disnaker Kabupaten Pasuruan Hadirkan Pelatihan Kerja Hingga Pelosok Desa

Pengamat Puji Terobosan Korlantas Polri: Bukti Nyata Transformasi Pelayanan Publik Era Prabowo

Pengamat Nilai Setahun Pemerintahan Prabowo: Program SR, Kopdeskel dan MBG Berdampak Nyata untuk Rakyat

Prev Next

BERITA KHUSUS

DPRD Kabupaten Malang dan Bupati Sanusi Sepakat Perkuat Tata Kelola Daerah

RSUD Gresik Sehati Resmi Dibuka, Percepat Akses Layanan Kesehatan di Gresik Selatan

Prev Next

POPULER MINGGU INI

Dapur SPPG Yayasan Batik Tulis Celaket Malang, Siapkan Sajian Menu ala “Sultan”

Panen Raya 20 Ton Kubis, Lapas Kelas I Malang Siap Ekspor ke Taiwan

Umpatan “Ndasmu” Menurut Rasa Bahasa Jawa

Peranan Santri dalam Janji Sumpah Pemuda

Fatayat NU Dukun Meriahkan Hari Santri Nasional 2025 dengan Senam dan Jalan Santai

  • Tentang Javasatu
  • Redaksi
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Siber
  • Kode Perilaku Perusahaan
  • Perlindungan Wartawan

© 2025 Javasatu. All Right Reserved

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

  • Beranda
  • PENDIDIKAN
  • KESEHATAN
  • EKONOMI
  • PEMERINTAHAN
  • POLITIK
  • HUKUM
  • OLAHRAGA
  • WISATA & KULINER
  • ESAI

© 2025 Javasatu. All Right Reserved