Javasatu.com
email: javasatu888@gmail.com
  • Beranda
  • PENDIDIKAN
  • KESEHATAN
  • EKONOMI
  • PEMERINTAHAN
  • POLITIK
  • HUKUM
  • OLAHRAGA
  • WISATA & KULINER
  • ESAI
Selasa, 22 Juli 2025
No Result
View All Result
Javasatu.com
No Result
View All Result

Hasil Produksi Susu Sapi di Pujon Anjlok Sisakan 70 Ton Perhari, Awalnya 117 Ton

by Agung Baskoro
13 Juni 2022

JAVASATU.COM-MALANG- Hampir 75 persen masyarakat di Kabupaten Malang wilayah Barat meliputi Kecamatan Pujon, Ngantang dan Kasembon mata pencahariannya mengandalkan berternak Sapi Perah.

Wakil Ketua DPRD Kabupaten Malang, Sodiqul Amin. (Foto: Dok)

Wakil Ketua DPRD Kabupaten Malang, Sodiqul Amin mengatakan, akibat mewabahnya penyakit mulut dan kuku (PMK) produktifitas susu semakin hari semakin menurun.

“Kalau datanya, di Pujon saja itu diprediksi ada sebanyak 5.500 ternak yang terindikasi PMK. Potensi itu nampak dari produktifitas susunya yang turun. Jadi yang awalnya 117 ton perhari, saat ini hanya tinggal 70 ton perharinya. Jadi sekarang sudah ada penurunan produktifitas susu sebanyak 40 ton lebih perhari,” ujarnya. Minggu (12/6/2022).

KONTEN PROMOSI

Dalam asumsinya, jika pada 1 ekor sapi bisa menghasilkan susu sebanyak 10 liter. Dan jika perhari turun sekitar 40 ton susu, maka diperkirakan ada banyak ekor sapi yang tidak produktif.

“Itu kalau sesuai dengan nilai produktifitas. Lalu itu tadi di Ngantang, oleh KUD Sumber Makmur sudah disampaikan bahwa saat ini sudah di atas, 5.000 (ekor), di Kasembon sekitar 1.500. Sehingga estimasi kita yang dipastikan terjangkit ditambah ternak yang sudah menunjukan gejala klinis, sudah di angka sepuluh ribu,” terang Politisi Partai NasDem ini.

Untuk itu, dirinya meminta kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang segera menyajikan data secara lebih kongkret. Dan tidak hanya sapi, namun juga ternak lain yang dinilai berpotensi tertular wabah PMK.

Ilustrasi peternak di Pujon memeras susu sapi perah miliknya. (Foto: Agung Baskoro/Javasatu.com)

Sementara itu, Koperasi Andadani Ekonomi (SAE) Pujon mendata produktifitas susu menurun hingga 40 persen. Atau produksi susu hanya menghasilkan 40 hingga 50 ton perhari, itu akibat banyaknya sapi perah di Pujon yang mati akibat PMK.

BacaJuga :

Pasutri Tewas di Lawang Malang, Polisi Periksa Tiga Saksi Termasuk Anak Korban

Polisi Gerebek Rumah Kontrakan di Wonosari Malang, Temukan 28 Poket Sabu Siap Edar

“Kematian sapi perah penyebab utamanya untuk sementara ini akibat tertular PMK,” ujar Suyono, Humas Koperasi SAE Pujon.

Berdasarkan catatannya, populasi sapi perah di Pujon yang tercatat sebagai anggota Koperasi SAE ada sebanyak 18 ribu ekor. Namun, semenjak wabah PMK ini menyerang, populasi sapi perah di Pujon disinyalir turut anjlok.

Oleh karena itu, dirinya meminta kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang agar memikirkan kondisi peternak yang kehilangan ternaknya. Sebab, satu ekor sapi yang sudah bisa menghasilkan susu, harganya bisa mencapai Rp 50 juta. Dan kondisi banyaknya sapi perah yang mati, tentu sangat memukul peternak sapi perah.

“Jika peternak memiliki 5 ekor sapi perah lalu mati, maka akan mengalami kerugian ratusan juta rupiah. Sehingga untuk meringankan peternak yang mengalami kerugian tersebut, maka diharapkan pemerintah memberikan Bantuan Langsung Tunai (BLT) seperti kasus Covid-19,” terang Suyono. (Agb/Saf)

Bagikan ini:

  • Klik untuk berbagi di WhatsApp(Membuka di jendela yang baru) WhatsApp
  • Klik untuk berbagi di X(Membuka di jendela yang baru) X
  • Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru) Facebook
Tags: DPRD kabupaten malangKecamatan PujonPenyakit Mulut dan KukuPMK Kabupaten MalangSodiqul AminSusu Pujon

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

BERITA TERBARU

Logo FSPTSI Dipakai Ilegal, Jusuf Rizal Ancam Tempuh Jalur Hukum

Wali Kota Malang: Semar Tempoe Doloe Dorong Ekonomi Warga Lewat Budaya

ADVERTISEMENT

AKR Gem City Fest 2025 Gresik, Suguhkan Wahana, Kuliner UMKM, dan Artis Dangdut

Wabup Malang Temui Menparekraf, Bahas Strategi Pengembangan Ekonomi Kreatif Daerah

Lima Warga Binaan Lapas Perempuan Malang Ikuti Perkemahan Satya Dharma Bhakti 2025

Prev Next

POPULER HARI INI

Istri Bersimbah Darah, Suami Tewas Gantung Diri di Lawang Malang

Pasutri Tewas di Lawang Malang, Polisi Periksa Tiga Saksi Termasuk Anak Korban

Mahasiswa Kelompok 5 PMM UMM Edukasi Warga Desa Kebonagung, dari Eco Enzyme hingga Anti-Bullying

Penggunaan Sound System dan Waktu saat Karnaval di Kota Batu Dibatasi

Polisi Gerebek Rumah Kontrakan di Wonosari Malang, Temukan 28 Poket Sabu Siap Edar

BERITA LAINNYA

Logo FSPTSI Dipakai Ilegal, Jusuf Rizal Ancam Tempuh Jalur Hukum

Wabup Malang Temui Menparekraf, Bahas Strategi Pengembangan Ekonomi Kreatif Daerah

Kuliah Dual Degree Australia-Inggris di Bandung Tanpa ke Luar Negeri

Tatag PKB Sebut, Anak Muda Jangan Hanya Jadi Penonton Politik 

Unesa Peringkat 6 Perguruan Tinggi Paling Berprestasi di Indonesia

Prev Next

BERITA KHUSUS

DPRD Kabupaten Malang dan Bupati Sanusi Sepakat Perkuat Tata Kelola Daerah

RSUD Gresik Sehati Resmi Dibuka, Percepat Akses Layanan Kesehatan di Gresik Selatan

Prev Next

POPULER MINGGU INI

BLT DBHCHT Gresik Cair, Balongpanggang Jadi Lokasi Perdana

Istri Bersimbah Darah, Suami Tewas Gantung Diri di Lawang Malang

Umpatan “Ndasmu” Menurut Rasa Bahasa Jawa

SD Negeri 04 Petrokimia Luncurkan Program Sekolah Cerdas dan Dolanan Nusantara

Pasutri Tewas di Lawang Malang, Polisi Periksa Tiga Saksi Termasuk Anak Korban

KONTEN PROMOSI
  • Tentang Javasatu
  • Redaksi
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Siber
  • Kode Perilaku Perusahaan
  • Perlindungan Wartawan

© 2025 Javasatu. All Right Reserved

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

  • Beranda
  • PENDIDIKAN
  • KESEHATAN
  • EKONOMI
  • PEMERINTAHAN
  • POLITIK
  • HUKUM
  • OLAHRAGA
  • WISATA & KULINER
  • ESAI

© 2025 Javasatu. All Right Reserved