JAVASATU.COM- Untuk meningkatkan pendapatan petani, Kepala Desa Tawangrejeni, Kecamatan Turen, Kabupaten Malang, Riyanto, mendorong warganya membudidayakan jagung jenis Corteva. Ia menilai komoditas ini punya potensi besar mendongkrak kesejahteraan petani jagung yang selama ini terpuruk.

“Selama ini penghasilan petani jagung kurang memadai. Karena itu, kami melakukan inovasi dengan menanam jagung Corteva yang memiliki banyak keunggulan,” ujar Riyanto saat ditemui awak media, Senin (5/8/2019).
Jagung Corteva merupakan bibit unggul keluaran Pioneer. Program ini dijalankan dengan sistem kerja sama, di mana petani mendapat bibit secara cuma-cuma dan hasil panennya dibeli kembali oleh perusahaan dengan harga Rp5.300 per kilogram. Sementara kebutuhan pupuk difasilitasi oleh kelompok tani.
Saat ini, ratusan petani di Desa Tawangrejeni telah ikut dalam program tersebut. Dari total luas tanam jagung sekitar 80 hektare, sebanyak 100 petani terlibat aktif.
“Tujuan kami menjadikan Tawangrejeni sebagai lumbung swasembada pangan di Kabupaten Malang. Selama menguntungkan untuk petani, kami dukung penuh,” tegas Riyanto.
Ia menyebut hasil panen Corteva bisa mencapai 8 ton per hektare. Dengan potensi itu, Riyanto optimistis langkah ini dapat menjadi solusi jangka panjang untuk meningkatkan taraf hidup petani setempat. (had/jos)