JAVASATU.COM-GRESIK- Salah seorang warga asal Kelurahan Lumpur Gresik bernama Fatikh mengeluh kepada kedua anggota DPRD Gresik fraksi PPP, H.Khoirul Huda dan Hj.Lilik Hidayati saat Sosialisasi Peraturan Perundang-undangan (Sosper) tahap IV tahun 2022. Dia mengeluh lantaran bus pariwisata peziarah Makam Syekh Maulana Malik Ibrahim jarang masuk ke tempat itu, dampaknya para pemilik outlet dagangannya tidak laku.
“Jarang ada bus pariwisata yang mau masuk ke tempat parkir yang sudah disediakan. Padahal tempatnya luas. Karena jarang ada bus, maka penjual juga mengeluh karena dagangannya tidak laku, sepi pengunjung. Mohon bapak ibu dewan bagaimana solusinya, agar pedagang juga untung” ungkap Fatikh, Sabtu (23/7/2022).
Keluhan itu langsung dijawab Lilik. Lilik berujar akan segera melakukan koordinasi dengan Dishub Gresik dan Disparekrafbudpora Gresik untuk mencari solusi terbaik.
“Kami bersama pak H.Huda akan segera melakukan koordinasi untuk mencarikan solusi terbaik” ujar Lilik diamini Khoirul Huda.
Diketahui, Sosper dilaksanakan di kediaman H.Lilik di Jalan Sunan Giri Kelurahan Kawisanyar Kecamatan Kebomas Kabupaten Gresik.
Selain melibatkan masyarakat setempat, sosper juga dihadiri Ketua PAC PPP Kebomas Mustofa Kamil serta kader PPP SE Kecamatan Gresik dan Kebomas.
Dihadapan masyarakat yang hadir, H.Khoirul Huda dan Hj. Lilik Hidayati menekankan pentingnya masyarakat mengetahui dan memahami sejumlah Peraturan Daerah (Perda). Menurutnya agar dalam kehidupan sehari-hari masyarakat terlindungi dan terayomi keberadaan dan manfaat Perda itu.
“Di sosialisasi Perda tahap empat tahun 2022 ini ada tiga Perda yang kami sosialisasikan kepada masyarakat. Pertama tentang ketertiban masyarakat umum serta perlindungan masyarakat. Kedua Perda tentang pemberdayaan masyarakat menuju desa mandiri. Dan yang ketiga tentang desa wisata” beber Huda ditegaskan Lilik di hadapan masyarakat.
Untuk itu pihaknya mengajak seluruh masyarakat yang hadir agar memanfaatkan Perda itu. Terutama Perda tentang desa wisata.
“Melalui jenengan-jenengan ini kami berharap bisa meneruskan sosialisasi kepada warga lain di sekitar untuk diajak memajukan desa atau wilayahnya masing-masing untuk dikelola menjadi desa wisata. Dampaknya nanti bisa ke pemasukan ekonomi jenengan semua” terang Huda yang juga selaku Ketua DPC PPP Gresik diamini Lilik.
Diakhir sosialisasi kedua anggota DPRD Gresik fraksi PPP mengungkapkan, agar tidak segan menyampaikan aspirasi bahkan keluhan kepada anggota dewan saat melakukan sosialisasi seperti ini. Karena dari masukan warga ini bisa menjadi kemajuan Kabupaten Gresik.
“Harapan saya semoga perda ini bermanfaat untuk masyarakat Gresik serta pertemuan tentunya mendapatkan ridho Allah SWT” tutup Huda diikuti Lilik. (Bas/Saf)