JAVASATU.COM-MALANG- Memasuki bulan Ramadan harga kebutuhan pokok di pasar terus meningkat. Salah satunya harga telur ayam di peternakan yang kini semakin melejit.

Salah seorang peternak ayam petelur asal Wonokoyo, Kota Malang, Muhammad Sholeh mengungkapkan, kenaikan bulan ini menjadi yang tertinggi sepanjang sejarah. Untuk sekilo gram telur ayam dari peternak dihargai Rp. 26.250.
“Kenaikan di bulan ini menjadi yang tertinggi pak, harganya terus terusan naik. Kini untuk sekilo gram telur ayam dari peternak dihargai Rp. 26.250 rupiah,” ungkap Muhammad Sholeh, Peternak di Kawasan Wonokoyo, Kota Malang, Kamis (23/3/2023).
Padahal sebelumnya, kata Sholeh, harga jual telur di peternak hanya Rp23 ribu perkilogramnya. Hal ini praktis berdampak pada harga jual di pasaran.
“Saat ini kayaknya udah tembus Rp31 ribu rupiah perkilogram. Kalau terus begini ya semakin naik semakin naik saja,” keluh Sholeh.
Sholeh memprediksi, kenaikan harga dipengaruhi oleh faktor kenaikan harga pakan ternak. Diungkapkan Sholeh, kenaikan pakan yang signifikan membuat harga tengkulak juga ikut naik.
“Saya biasanya beli 5 paket pakan ayam untuk 1.100 ekor ayam milik saya. Harganya Rp4 juta 900 ribu rupiah. Sekarang dengan jumlah yang sama harganya Rp 5juta 250 ribu rupiah. Perkiraannya 1 paket itu Rp1 juta 50 ribu rupiah. Belum listrik dan air nya,” beber Sholeh.
Jika terus begini peternak khawatir daya beli masyarakat semakin melemah. Hal ini akan membawa ketimpangan dalam industri jualan telur ayam.
“Ya kalau terus begini yang kaya doang yang bisa beli telur. Yang miskin malah gak mampu beli,” ungkapnya.
Peternak berharap ada solusi menangani masalah ini. Peternak inginkan harga pakan kembali normal seperti semula.
“Ya kalau bisa pakan nya kayak semula saja. Ya saya masih dapat untung tapi kalau makin mahal yang miskin jadi gak mampu beli. Sedangkan harga telur berubah setiap harinya. Kalau gak laku kan bagaimana,” gerutunya mengakhiri. (Dop/Saf)