JAVASATU-GRESIK- Govaldo Ircham Maulana namanya, usianya tergolong masih muda yakni 23 tahun, namun keberhasilannya bisa diacungi jempol. Pemuda asal Desa Kebonagung Ujungpangkah Gresik ini bersama ayahnya berhasil mengembangkan sentra durian dengan omzet Rp. 250 juta hanya membutuhkan waktu sekitar dua pekan.

Seperti diketahui, tanaman durian biasanya hanya bisa berkembang biak dengan baik saat berada pada geografis dataran tinggi, namun bagi Govaldo hal itu tak jadi masalah. Bahkan letak geografis lahannya hanya memiliki dataran tidak begitu tinggi, hal ini, seakan menjadi sebuah tantangan tersendiri untuk mengembangkan sentra durian di desanya.
“Iya sentra durian ini baru dibuka dua pekan lalu. Iya dapat omzet sekitar segitu lah. Iya Rp. 250 juta. Kuncinya itu pada sumber air, asal ada air saya kira durian itu bisa hidup. Meski tidak semuanya dapat berkembang baik seperti yang diharapkan” kata Govaldo.
Govaldo mengaku, usaha durian sebenarnya sudah mulai dirintis oleh orangtua Govaldo yang dikombinasikan dengan tanaman buah naga. Namun, usaha tersebut kurang berkembang dan bahkan malah sempat vakum.
Govaldo akhirnya turun tangan mengembangkannya melalui King Goval Farm. Sentra lahan perkebunan durian ini terletak sekitar 34 kilometer dari pusat kota Gresik.
“Saya sempat lihat dan main ke beberapa tempat budi daya durian. Ketika di Banyuwangi, ide itu kemudian muncul yakni membuat sentra budi daya durian dengan pengunjung bisa melihat proses petik dan menikmati durian di lokasi” ungkap Govaldo. (Bas/Nuh)
Comments 1