Javasatu,Ponorogo- Harga gabah ditingkat petani saat ini jatuh ditingkat paling bawah bila dikruskan dengan biaya garap dan pupuk. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Ponorogo desak Pemerintah Kabupaten Ponorogo segera melakukan langkah nyata terhadap anjloknya harga jual gabah saat ini.

Dikatakan Sunarto Ketua DPRD Ponorogo, bahwa berdasarkan Permendag 24 th 2020 HPP GKG Rp . 5.250/kg. Sedangkan fakta di lapangan saat ini GKG hanya Rp 4.000,- hingga Rp.4.200,- sementara untuk GKP Rp 3.000,- sampai dengan Rp.3.200,-
“Ditambah pupuk bersubsidi saat ini tidak mencukupi serta langka. Sedang untuk ppuk non subsidi tidak terjangkau karena harga sangat mahal,” kata Sunarto kepada Nusadaily.com jaringan Javasatu.com, Sabtu, (26/06/2021).
Kalaupun terjangkau, lanjutnya, biaya produksi mejadi sangat tinggi dan tidak sebanding dengan harga jual gabah petani saat ini.
Baca Artikel Lainnya:
-
Klaster Lingkungan di Kota Mojokerto Bertambah, Pasca Seorang Tokoh Masyarakat Meninggal Positif Covid-19 – Nusadaily.com
-
Targetkan Vaksinasi Hingga Ribuan Perhari, Kapolres Blitar: Antusias Masyarakat Sangat Tinggi – Nusadaily.com
-
Jalani Isolasi Mandiri, Gubernur Khofifah Pantau Pemerintahan Secara Virtual – Nusadaily.com
Dikonfirmasi terpisah terkait Anjloknya harga gabah di Ponorogo saat ini, Andi Susetyo, Kepala Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan setempat, mengatakan, anjloknya harga gabah di tingkat petani mengaku bukan menjadi urusannya lagi.
Terkait HPP, lanjutnya, Gabah (KP atau KG) dan juga HPP beras maka ngaturnya menggunakan Permendag termasuk fluktuasi harga.
“Permendag 24 tahun 2020 tentang HPP Sebenarnya jika bener-benar jalan bagus. Termasuk peran bulog sebagai penyangga harga kita pertanyakan dalam sikon seperti ini,” pungkasnya. (Nto/Kal)-(Nd/Js/Arf)