JAVASATU-GRESIK- Untuk antisipasi lonjakan masyarakat yang berkunjung ke sejumlah obyek wisata alam dan wisata religi di Gresik pada Natal dan Tahun Baru (Nataru), Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Gresik terus melakukan sosialisasi dan monitoring ke tempat wisata tersebut.
Kepala Disparbud Gresik, Sutaji Rudy mengatakan, upaya ini dalam rangka pencegahan varian baru Covid-19 Omicron di Kabupaten Gresik. Dia mengungkapkan, ada sejumlah obyek wisata yang harus diantisipasi antara lain, wisata Delegan, Setigi, Wagos, Lontar Sewu dan makam Sunan Giri.
“Kami akan menaruh 2 orang di setiap titik tempat wisata untuk mensosialisasikan kepada pengunjung terutama Protokol Kesehatan (Prokes) dan mencegah terjadinya varian baru Covid-19 di Gresik” kata Rudy, Kamis (23/12/2021).
Rudy berujar, Disparbud akan melakukan operasi ke sejumlah tempat wisata yang membludak atau melebihi kapasitas. Dia menegaskan, kapasitas pengunjung adalah 75 persen yang sudah ditetapkan.
“Kami juga akan menghimbau kepada pengelolah tempat wisata untuk kapasitas pengunjung tidak lebih dari 75 persen dari kapasitas tempat wisata” tegas dia.
Untuk Natal dan Tahun Baru yang bertepatan dengan libur sekolah dan pondok, Kepala UPT Destinasi Wisata Terpadu Kawasan Gresik, Sudarmanto mengatakan, perlu pengawasan lebih ketat di tempat – tempat wisata di Gresik.
“Kami akan terus melakukan sosialisasi ke tempat wisata alam dan wisata religi di Gresik. Tujuannya untuk para pengunjung tetap mematuhi prokes dan kalau ketahuan dari pengunjung yang tidak pakai masker akan di kasih masker” ujar Sudarmanto kepada awak media.
Baca Lainnya: OJK Malang Gelar Talkshow untuk Perempuan
Disparbud Gresik, dijelaskan Sudarmanto, sudah berkoordinasi dengan pengelolaan tempat wisata alam dan religi serta tiga pilar yanki TNI, Polri dan Satpol PP untuk saling bekerjasama dalam mencegah terjadinya lonjakan pengunjung di tempat wisata tersebut.
“Kami berharap kepada pengunjung untuk tetap mematuhi prokes dan kepada pengelolah wisata untuk tidak melebihi kapasitas pengunjung dengan 75 persen dari kapasitas wisata. Semoga dengan Nataru ini tidak ada varian baru yang masuk ke Gresik, sehingga pandemi Covid-19 berakhir di Gresik khususnya di Indonesia” Sudarmanto mengakhiri. (Bas/Arf)