Javasatu,Malang- Meski dibuka kembali per tanggal 2 Januari 2021, namun bagi pengunjung tempat-tempat wisata di Kabupaten Malang harus tetap mengedepankan protokol kesehatan Covid-19.

Wisatawan diminta bisa menunjukan hasil non-reaktif rapid tes ke pengelola wisata. Walaupun itu sifatnya tidak diwajibkan.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Malang, Made Arya Wedhantara menyarankan agar wisatawan membawa hasil non-reaktif tes rapid antigen ataupun antibody.
“Memang tidak ada kewajiban. Namun lebih baik membawa hasil rapid tes untuk menjaga keamanan di tempat wisata,” jelas Made, Jumat (1/1/2021) saat dihubungi melalui sambungan telepon.
Berita Lainnya:
-
Target PAD Wisata Blitar Berat, Ini Pernyataan DPRD Kabupaten Blitar – Nusadaily.com
-
KKP Resmikan Wisata Mangrove PRPEP Singkawang Kalbar – Nusadaily.com
-
Pemkab Batang Luncurkan Eduwisata Taman Buah 25 Hektare – Nusadaily.com
Untuk memberikan kenyamanan kepada pengunjung, Made telah menginstruksikan kepada pengelola wisatawan untuk menyediakan fasilitas serta sarana dan prasarana protokol kesehatan.
“Seperti menyediakan masker bagi pengunjung yang tidak menggunakan masker. Masker tersebut nanti akan diberikan dan dibayar oleh pengunjung yang ketahuan tidak memakai masker di tempat wisata,” imbuh Made.

Selain penyediaan masker, tempat cuci tangan, dan thermo gun mesti wajib dimiliki pengelola wisata.
“Terus ada juga baliho, atau spanduk bahwa kuota pengunjung di tempat wisata itu dibatasi. Hanya boleh ada 50 persen dari kuota total pengunjung wisata tersebut. Dan balihonya harus ditempelkan di tempat yang mudah terbaca,” tukas Made. (Agb/Arf)
Comments 5